Tahun 2015 lalu, industri keramik Indonesia menghadapi keterpurukan. Hal itu ditandai dengan hampir seluruh pabrik keramik di Tanah Air menurunkan produksi keramiknya hingga separuh. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang terpaksa menutup bisnis keramiknya, lantaran tak mampu menghadapi kondisi ekonomi yang kurang bersahabat.
Namun, memasuki tahun 2016, kondisi industri keramik di Indonesi agak membaik. Meskipun, belum dapat dikatakan kembali normal. Mulai membaiknya bisnis keramik diyakini karena sejumlah proyek pemerintah mulai berjalan. Bahkan, sejumlah produsen keramik ada yang berani menaikkan harga produk, meskipun diskon juga ditambahkan sebagai upaya promosi mereka.
Diungkapkan Andrea Petrina Lukas, Sales & Marketing Director PT Asri Pancawarna, jumlah kapasitas produksi keramik di Indonesia mencapai 350 juta meter persegi setiap tahunnya. Sementara, kapasitas produksi Asri Pancawarna--sebagai produsen granit tile dengan merek Indogress dan Decogress--mencapai 700 ribu hingga 800 ribu tiap bulannya, atau 8,4 juta hingga 9,6 juta meter persegi tiap tahunnya.
"Meski market melesu di tahun lalu, namun kami tetap melakukan penetrasi. Antara lain, dengan menghadirkan inovasi berupa produk tile batik seri Etnika. Desain tersebut kami ambil dari karya pengrajin batik tulis Nyonya Indo dari Yogyakarta," kata Andrea.
Saat ini, produk Etnika telah diproduksi massal dan digunakan di sejumlah proyek hotel di Yogyakarta serta Bali. Ditambahkan Andrea, "Seri Etnika bahkan telah dipasarkan di beberapa negara tetangga seperti Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste. Produk ini merupakan salah satu unggulan brand Indogress untuk membawa nama Indonesia di Pasar ASEAN, tepatnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti sekarang."
Mematok kenaikan penjualan di tahun 2016 ini, sejumlah strategi pun dilancarkan. Antara lain, Asri Pancawarna kembali meluncurkan sejumlah desain produk baru. Tema yang dipilih kali ini, kata Andrea, adalah vintage atau desain lawas tak lekang oleh waktu. "Untuk itu, lewat merek Indogress, kami coba menawarkan seri Vintage pada tipe Holland Catalonia, dan Andalusia. Desainnya diambil dari motif-motif Eropa Barat, yang sampai saat ini masih disukai konsumen," tambahnya.
Selain itu, Indogress juga meluncurkan beberapa seri produk yang kental dengan nuansa tua, antara lain seri Infinito, Antiqua, dan Corteza. "Adapun untuk merek Decogress, tahun 2016 ini, kami juga mengeluarkan sejumlah seri terbarunya, yakni seri Meteora, Basaltico, dan Atmosfera. Dengan kelengkapan produk tersebut, kami tetap optimis dapat menjual produk di tengah kondisi pasar dan ekonomi yang kurang baik," lanjut Andrea, yang menyebutkan bahwa brand Indogress dan Decogress termasuk produk ramah lingkungan dan telah masuk dalam buku produk Green Listing yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia.
Sebagai upaya pemasarannya, Asri Pancawarna berpartisipasi untuk mengikuti "Keramika Expo 2016" yang digelar pada pertengahan Maret ini. Pada ksempatan itu, Asri Pancawarna menampilkan desain booth bertema "Timeless in Style". Istimewanya, tim distributor Indogress dan Decogress juga menawarkan diskon menarik sekaligus menyediakan jasa konsultasi desain gratis oleh para desainer profesional.
Menurut Andrea, sejak hadir pada Juni 2005 lalu, merek Indogress maupun Decogress telah mendapat sambuta positif dari segmen kelas atas. Terbukti, PT Asri Pancawarna telah bekerja sama dan produknya telah digunakan di berbagai proyek properti dari pengembang besar. Sebuy saja, Summarecon Mall Bekasi, AEON Mall BSD, Perumahan Summarecon Serpong, apartemen Saumata dan Extension Terminal 3 Soekarno Hatta.