Kehadiran pusat kesenian di wilayah Depok, sejatinya sangat dibutuhkan. Mengingat, sampai saat ini belum ada pusat kesenian layaknya Taman Ismail Marzuki (TIM) yang hadir di Depok. Pusat kesenian menjadi penting, karena dapat menjadi wadah bagi para seniman atau anak-anak muda yang ingin mengekspresikan bakat seni mereka.
Fakta itulah yang mendorong Universitas Indonesia (UI) menghadirkan Makara Art Center (MAC) sejak 2017 lalu. Dikatakan Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met, dalam perspektif pendidikan tinggi, seni dan sains tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan mendukung kemajuan budaya sebuah masyarakat.
"Untuk itu, MAC dihadirkan untuk melahirkan lulusan yang berkarakter. Sebab, lulusan berkarakter dapat dibentuk melalui seni. Sayangnya, di Depok, belum ada pusat kesenian. Tidak hanya untuk warga UI, MAC ini juga terbuka untuk umum yang ingin menikmati berbagai seni pertunjukan, termasuk menggunakan fasilitas di MAC. Dengan catatan, harus terkait dengan seni," ungkap Prof. Anis, yang menyebutkan bahwa dibutuhkan investasi Rp 50 miliar untuk membangun MAC UI.
Ditambahkan Kepala Makara Art Center UI Dr. Iswahyudi Soenarto, MAC terdiri dari lima lantai dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya, auditorium berkapasitas 418 orang dengan perangkat akustik yang cukup baik, gallery yang dapat menampung tak kurang dari 100 lukisan berukuran besar, ruang latihan seni pertunjukan, ruang workshop, dan lobby. "Saat ini, baru dua lantai yang sudah selesai dan digunakan. Tahun depan, semua lantai sudah selesai pengerjaannya," ia meyakini.
Hadir sejak 2017 lalu, dituturkan Iswahyudi, MAC sudah diuji coba dengan berbagai event pertujukan seni. Ia mencontohkan, nama-nama seniman besar seperti Putu Wijaya, Dwiki Darmawan, dan Erwin Gutawa sudah pernah menjajal MAC. Selain itu, MAC juga pernah menampilkan orkestra dari Spanyol yang kebetulan sedang melakukan tur ke Indonesia. "Sambutannya sangat positif," ujar Iswahyudi.
Memasuki grand launching yang digelar hari ini (10/12), UI menggelar pertunjukan dari Indonesian National Orchestra (INO) pimpinan Franki Raden, Ph.D. Selain itu, digelar juga Lake Art Festival pada Desember ini. "Untuk memperkenalkan MAC, kami menggandeng berbagai komunitas seni dan pusat-pusat kebudayaan asing," tutupnya.