Bisnis Mebel Hijau pun Butuh Social Media

Bagi Indonesia, mebel menjadi salah satu kontributor utama untuk pasar komoditi ekspor. Nilai ekspor mebel Indonesia menembus US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13 triliun. Sayangnya, bisnis mebel di Tanah Air mengalami sejumlah tantangan besar. Di antaranya, isu sertifikasi produk dan hutan, atau lebih dikenal dengan isu green furniture atau mebel hijau (mebel bersertifikasi).

Mebel menjadi salah satu kontributor utama untuk pasar komoditi ekspor di Indonesia dengan nilai ekspor mebel Indonesia menembus US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

Mirisnya, dari sisi permintaan, konsumen dalam negeri hanya mau membayar sedikit untuk mebel hijau. Sedangkan pasar ekspor, seperti konsumen IKEA Inggris misalnya, bersedia membayar 16 persen lebih tinggi untuk mebel bersertifikasi ekolabel. Sedangkan konsumen di Norwegia, berkemauan membayar 7,5 persen lebih tinggi.

Sementara itu, melalui survei terhadap 408 responden pengunjung pameran mebel di Jakarta, diperoleh empat tipe pengkonsumsi mebel. Pertama, konsumen konvensional yang tidak memiliki sikap, ketertarikan, upaya nyata, dan pengetahuan terhadap kelestarian lingkungan. Termasuk, tidak pernah melakukan pembelian produk ramah lingkungan. Jumlahnya tercatat sangat tinggi, yakni 41 persen.

Kedua adalah tipe konsumen green, yang mulai mempunyai ketertarikan dan upaya sederhana untuk membeli produk bersertifikasi. Sayangnya, mereka belum mempunyai pengetahuan dan sikap yang memadai. Angkanya mencapai 23 persen.

Tipe ketiga adalah konsumen greener, yang mempunyai keberpihakan terhadap kelestarian lingkungan. Namun, belum memiliki pengetahuan yang memadai. Angkanya mencapai 20 persen.

Terakhir adalah tipe konsumen greenest, yang mempunyai banyak upaya untuk selalu membeli produk bersertifikasi dan memiliki sikap, ketertarikan, dan pengetahuan terhadap kelestarian lingkungan. Jumlahnya mencapai 16 persen.

Oleh karena itu, menurut Herry Purnomo Dosen di Departemen Manajemen Hutan Institut Pertanian Bogor (IPB), bisnis mebel hijau perlu digencarkan dengan berbagai strategi marketing dan komunikasi yang tepat dan efektif.

Itu artinya, jika selama ini pemerintah hanya mendorong produsen mebel untuk mensertifikasi produknya, maka sudah saatnya pemerintah menciptakan consumer driven. "Tidak sekadar menciptakan awareness akan pentingnya mengkonsumsi mebel bersertifikasi, maka seluruh pihak, termasuk pemerintah, juga harus menciptakan 'gengsi' akan penggunaan produk mebel bersertifikasi pada pasar. Salah satunya, lewat segmen perempuan, karena keputusan pembelian mebel di Indonesia, 80 persen ditentukan oleh perempuan," ungkap Herry.

Senada dengan Herry, Direktur Program MFP Diah Raharjo mengatakan bahwa isu sertifikasi produk hutan sudah dimulai sejak 2009 lalu. "Dengan akan dibuat mandatorinya di tahun depan, maka sudah seharusnya seluruh pihak mengkampanyekan pentingnya mensertifikasi produk hutan, dalam hal ini mebel. Untuk itu, kami rutin menggelar pertemuan dengan para blogger serta memanfaatkan portal serta social media sebagai media komunikasi," tegas Diah.

Cara lainnya, antara lain lewat upaya meningkatkan promosi penggunanaan mebel bersertifikasi atau mebel hijau; penetrasi pasar ke berbagai komunitas pecinta lingkungan seperti bike to work, vegetarian, dan pengguna produk ramah lingkungan seperti pelanggan The Body Shop; serta pemerintah harus menggalakkan Green Public Procurement.

"Digital dan social media yang tengah happening saat ini juga dapat dimanfaatkan untuk memasarkan sekaligus mengkomunikasikan mebel hijau. Mengingat, komunitas jejaring sosial yang peduli lingkungan lewat Facebook maupun Twitter juga semakin besar," ungkap Herry, di sela-sela acara 'Diskusi Terbuka Nasional-Pekan Ilmiah Kehutanan Nasional VI' di IPB, Bogor, pada pertengahan Desember ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

1 thought on “Bisnis Mebel Hijau pun Butuh Social Media”

ajang lagi ajang lagiiiii buat korupsiiii. lahan baruuuuuu
by zulham, 13 Feb 2013, 21:51

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)