MIX.co.id – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berkomitmen mendorong akselerasi penggunaan kendaraan listrik di daerah dengan mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya adalah pembiayaan kendaraan listrik bagi UMKM di Bali.
Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Provinsi Bali, yaitu pengurangan emisi karbon sebesar 41 ribu dan pengadaan 140 ribu motor listrik hingga tahun 2026.
Menurut Willy Halim Sugiardi, Direktur Operasional dan Corporate Secretary BRI Finance, pihaknya turut mendukung upaya tersebut.
“Pada tahun 2024 ini, kami berharap dukungan pembiayaan kendaraan listrik kepada pelaku UMKM di Bali terus bertumbuh, dan semakin banyak pengusaha lokal Bali yang turut andil serta peduli terhadap isu lingkungan,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu 24/1).
Salah satu pelaku UMKM yang memanfaatkan kendaraan listrik untuk usahanya adalah Ni Wayan Sini, seorang pengusaha kebaya di Bali.
Dengan tekad inovatif, ia membagikan kisah inspiratif tentang perjalanan hijau dengan beralih ke kendaraan listrik yang mampu membawa dampak positif, bukan hanya bagi dirinya tetapi juga untuk lingkungan sekitar.
“Kalau saya pergi keliling untuk mengantarkan pesanan baju yang selesai dijahit, pengisian baterai cukup tiga hari sekali. Kalau untuk pergi dari rumah ke toko, pengisian baterai hanya,” tutur Ni Wayan Sini, atau yang biasa disapa Indah, saat ditemui di Toko Busana Indah Taylor. Ia menjadi nasabah BRI Finance dalam mewujudkan visi keberlanjutan di Pulau Dewata.
Selain efisiensi secara finansial, Indah juga mencatat efisiensi waktu yang signifikan dengan penggunaan kendaraan listrik dalam kegiatan bisnisnya. Pengeluaran yang selama ini dialokasikan untuk membeli bahan bakar bensin diakuinya bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Pengalaman positif dalam menggunakan kendaraan listrik juga dirasakan oleh Yerry Herawan, pengusaha barbershop di wilayah Denpasar, Bali. Tak jauh dari tempat usahanya, isterinya membuka bisnis makanan, yakni Warung Ayam Serundeng.
Yerry, yang juga sebagai mahasiswa magister pariwisata, menjelaskan bahwa keputusannya beralih ke kendaraan listrik adalah langkah konkrit mendukung program berkelanjutan yang dianggapnya sangat baik.
"Sebagai mahasiswa magister pariwisata, saya ingin mendukung program-program keberlanjutan yang saya pelajari. Kendaraan listrik adalah salah satu implementasi nyata dari pembelajaran saya, dan saya yakin ini dapat memberikan dampak positif," ungkap Yerry.
Dengan kendaraan listrik, diakuinya tidak hanya mendukung program...