MIX.co.id – By Law, organisasi pendidikan hukum untuk pemuda, pelajar dan mahasiswa, menggelar event By Law International Court Competition (BLICC), yakni kompetisi simulasi pengadilan tingkat internasional.
Kompetisi yang mengusung tema “Justice in Practice” ini diselenggarakan secara virtual pada 18-19 Juni lalu, diikuti oleh para pelajar dan mahasiswa dari Indonesia, Inggris, Australia, Jepang, Malaysia, Singapura, India, dan Ghana.
Penggagas, Pendiri dan Presiden By Law, Nadine Kei Inara (Kei), mengungkapkan esensi By Law adalah menjadi sebuah organisasi yang dapat menjadi batu loncatan bagi para pelajar dan mahasiswa untuk mengukur dan menentukan arti keadilan pada skala masing-masing individu.
“Tema 'Justice in Practice' tidak hanya akan membahas bagaimana berjuang untuk mendapatkan keadilan dalam praktik hukum, tetapi juga berjuang untuk mempraktikkan keadilan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Kei dalam rilis yang diterima redaksi pada Rabu (29/6), di Jakarta.
BLICC Juni 2022 terdiri dari tiga komite pengadilan yang mensimulasikan sidang kasus-kasus unik, termasuk komite International Court of Justice (ICJ), komite International Criminal Court (ICC) dan komite Pengadilan Negeri Indonesia (Pengadilan Negeri). Beberapa kasus yang dibahas adalah kasus Russia vs Ukraine 2014 Crimea Annexation dan kasus Republic of Indonesia vs Doni Salmanan.
Menurut Kei, salah satu tujuan kompetisi ini adalah untuk menjelaskan pentingnya kaum muda memahami hukum sedini mungkin dan memperkaya para pelajar dengan pengetahuan hokum.
Kompetisi menghadirkan pula seri diskusi #LegalTalk By Law, yakni percakapan Kei dengan para profesional hukum. Pesan dari diskusi #LegalTalk By Law dipublikasikan melalui video di media sosial By Law dan dapat dilihat oleh masyarakat.
Kepala Pusat Data, Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejaksaan Agung RI, Didik Farkhan Alisyahdi, mengatakan bahwa hukum adalah sesuatu yang wajib dipahami oleh kaum muda agar terhindar dari hukuman (tuntutan hukum). “Saya yakin dengan mengikuti kompetisi ini, para pemuda dapat memperoleh pengetahuan baru tentang hukum internasional,” katanya.
“Para pemuda yang mempelajari hukum secara teori dapat mempraktekkannya dalam kompetisi pengadilan ini untuk berdebat tentang isu-isu yang bersifat internasional,” timpal Once Mekel, pakar hukum dan penyanyi.
Kei berharap bahwa melalui organisasi dan acara yang diselenggarakannya, ia mampu memberikan dampak nyata terhadap kaum muda dengan berbagi pengetahuan tentang isu-isu hukum dan peradilan. ()