CARA H&M MEMPERKUAT STRATEGI MEREK PIHAK KETIGANYA UNTUK BERSAING DENGAN RIVAL ONLINE

H&M berencana memperluas penjualan produk dari merek pihak ketiga baik secara online maupun di toko fisik. Hal ini mencakup merek sepatu olahraga populer seperti Adidas dan New Balance, serta merek pakaian seperti Klättermusen.

Perusahaan ritel busana H&M berencana menjual lebih banyak produk dari merek pihak ketiga, baik secara online maupun di toko fisik mereka. Merek-merek tersebut mencakup sepatu olahraga seperti Adidas dan New Balance, serta pakaian dari merek seperti Klättermusen, yang semuanya bisa dibeli melalui toko dan situs web H&M, Arket, Cos, dan & Other Stories.

Strategi yang dikenal sebagai "model pasar," memungkinkan H&M memanfaatkan platform mereka sebagai pasar untuk memamerkan dan menjual produk dari merek-merek eksternal bersama dengan merek mereka sendiri. Dengan langkah ini, H&M bisa menyediakan variasi yang lebih luas kepada pelanggan dan bersaing dengan platform e-commerce lain yang juga menampilkan merek pihak ketiga.

H&M meluncurkan strategi ini tahun lalu untuk bisa bersaing dengan rival online seperti Zalando, ASOS, dan raksasa fast-fashion Shein. Strategi ini berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh Zara, merek saingan mereka, yang lebih mampu meyakinkan pembeli untuk membayar lebih untuk pakaian mereka meskipun ada krisis biaya hidup.

Saat ini, H&M memiliki 70 merek eksternal di platform mereka di enam pasar. CEO H&M, Helena Helmersson, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa respons positif diterima dari pelanggan yang juga melengkapi asortimen H&M dengan merek lain.

Helmersson juga menekankan pentingnya memiliki infrastruktur yang tepat, seperti logistik yang baik, untuk memastikan pertumbuhan yang menguntungkan. Namun, sukses H&M dalam menerapkan model pasar ini akan bergantung pada kemampuannya untuk membedakan dirinya sendiri di pasar yang semakin penuh dengan platform pakaian pihak ketiga.

Dalam laporannya, Reuters juga menyebutkan bahwa H&M berencana meluncurkan merek Monki mereka di situs e-commerce Hong Kong, Zalora. Ini menunjukkan kesediaan perusahaan untuk meningkatkan kehadiran mereka di platform pihak ketiga. Ini berbeda dengan pendekatan Inditex's Zara yang lebih fokus pada merek, toko, dan online mereka sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)