Dalam kedua kasus ini, cherry picking menciptakan gambaran yang bias dan mungkin menyesatkan tentang kenyataan sebenarnya.
Cherry picking bisa digunakan dalam kampanye negatif untuk merendahkan pesaing. Ini terjadi ketika seseorang atau organisasi secara selektif menyoroti kelemahan atau kesalahan pesaing mereka, sementara mengabaikan keberhasilan atau keunggulan mereka.
Sebagai contoh, bayangkan dua perusahaan, A dan B, yang bersaing di industri teknologi. Perusahaan A merilis produk baru yang mendapatkan review positif dan negatif. Namun, perusahaan B, dalam upaya untuk mengurangi popularitas pesaingnya, bisa meluncurkan kampanye yang hanya menyoroti ulasan negatif produk baru perusahaan A, tanpa menunjukkan ulasan positifnya.
Dalam contoh ini, perusahaan B menggunakan strategi cherry picking untuk menciptakan gambaran yang tidak akurat tentang produk pesaingnya, yang pada gilirannya bisa merusak reputasi perusahaan A dan berpotensi menguntungkan perusahaan B. Strategi seperti ini jelas tidak etis dan bisa merusak kepercayaan konsumen jika terungkap.
Penting untuk diingat bahwa data dan statistik bukanlah entitas yang bebas nilai. Cara mereka dikumpulkan, dianalisis, ditafsirkan, dan disajikan dapat sangat mempengaruhi makna dan dampaknya. Cherry picking adalah contoh yang jelas tentang bagaimana data dapat disalahgunakan dan digunakan untuk memanipulasi narasi.
Praktik seperti cherry picking pada dasarnya meremehkan kepercayaan publik dalam data dan statistik dan merusak reputasi individu atau organisasi yang terlibat. Untuk memastikan integritas dan keandalan data, penting bagi kita untuk mengevaluasi sumber dan metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data, serta konsistensi dan keabsahan argumen yang dibuat berdasarkan data tersebut.
Intinya, membangun pemahaman yang kritis tentang bagaimana data dapat disalahgunakan adalah langkah penting untuk menjadi konsumen data yang informasi dan waspada.
RUJUKAN:
Berenson, A., Harris, G., Meier, B., & Pollack, A. (2004, November 14). Despite Warnings, Drug Giant Took Long Path to Vioxx Recall. The New York Times. https://www.nytimes.com/2004/11/14/business/despite-warnings-drug-giant-took-long-path-to-vioxx-recall.html
Berman, H. (2020). How Vioxx Exposed Conflicts of Interest at the Food and Drug Administration and The New England Journal of Medicine. Food and Drug Law Journal, 75(4), 552–573. https://www.jstor.org/stable/27007748
Topol, E. J. (2004). Failing the Public Health — Rofecoxib, Merck, and the FDA. The New England Journal of Medicine, 351(17), 1707–1709. https://doi.org/10.1056/NEJMp048286
Ross, J. S., Hill, K. P., Egilman, D. S., & Krumholz, H. M. (2008). Guest Authorship and Ghostwriting in Publications Related to Rofecoxib: A Case Study of Industry Documents From Rofecoxib Litigation. JAMA, 299(15), 1800–1812. https://doi.org/10.1001/jama.299.15.1800