MIX.co.id - Perusahaan consumer healthcare, Combiphar, kembali menggelar program rutinnya, Combiphar Health Desk, pada hari ini (6/10) secara virtual. Mengusung tema “Antisipasi Risiko Mata Kering”, pada kesempatan ini Combiphar menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Weitarsa Hendarto selaku Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, dr. Damara Andalia, Sp.M selaku Ophthalmologist, dan dr. Carlinda Nekawaty selaku Medical Expert Combiphar.
Melalui diskusi kesehatan kali ini, Combiphar mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat mengombinasikan gaya hidup sehat dan aktif serta mengonsumsi layar seimbang untuk mengurangi risiko mata kering.
“Masa pandemi memang menantang kita untuk terus melakukan aktivitas fisik serta mendisiplinkan diri agar banyak bergerak untuk menjaga kebugaran. Beraktivitas fisik akan memberikan keuntungan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit, termasuk membantu kenyamanan mata. Oleh karena itu, kombinasi gaya hidup aktif dan sehat, serta konsumsi layar seimbang penting untuk segera dilakukan secara konsisten untuk menghindari mata kering,” terang Weitarsa Hendarto.
Pada kesempatan yang sama, dr. Damara Andalia Sp.M menegaskan bahwa walau mata kering adalah penyakit yang sering ditemui, namun sifatnya kompleks. Untuk itu, penting untuk mencari tahu secara detail penyebab dan faktor risiko dari mata kering agar dapat ditangani dengan baik, sehingga tidak sampai mengganggu kualitas hidup.
“Penting pula bagi kita untuk menjaga kesehatan mata saat masa pandemi seperti ini, dengan menerapkan pola hidup sehat dan membatasi penggunaan screen dan AC yang berlebihan sebagai kunci preventif, serta penggunaan tetes mata yang tepat sesuai kebutuhan dan keadaan mata,” saran dr. Damara.
Sementara itu, dikatakan dr. Carlinda Nekawaty, masyarakat perlu mewaspadai adanya dampak dari pola hidup tidak sehat yang dapat memicu sindrom metabolik sekaligus beresiko mengakibatkan mata kering. “Sindrom metabolik merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan. Gangguan itu meliputi peningkatan tekanan darah tinggi, penumpukan lemak di perut, serta kenaikan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida,” paparnya.
Lebih jauh ia menerangkan, sindrom metabolik dapat memicu terjadinya peningkatan osmolaritas air mata, sehingga membuat lapisan air mata tidak stabil akibat produksi yang rendah atau penguapan berlebih. “Jadi, jangan biarkan kondisi mata kering berkembang menjadi penyakit kronis yang parah. Sebab, hal ini berakibat resisten terhadap pengobatan,” ujar dr. Carlinda.
Sementara itu, guna mewujudkan komitmen Championing a Healthy Tomorrow untuk membantu menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, pada diskusi kesehatan kali ini, Combiphar juga membagikan tiga tips yang dapat diterapkan untuk mengurangi resiko mata kering. Pertama, membatasi konsumsi penggunaan layar, salah satunya layar gadget. Kedua, mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3. Ketiga, meningkatkan aktivitas fisik, antara lain dengan rutin berolahraga.