Combiphar Edukasi tentang Pentingnya Memiliki Gaya Hidup Aktif

Combiphar, perusahaan nasional di bidang consumer healthcare, kembali menggelar program diskusi kesehatan secara virtual bertajuk “Waspadai Nyeri Sendi Akibat Kurang Bergerak dan Pentingnya Memiliki Gaya Hidup Aktif” pada hari ini (15/6).

Pada kesempatan itu, hadir sejumlah pembicara seperti Cindy Gunawan, Senior General Manager Marketing Combiphar; dr. Edo Adimasta, Medical Expert Combiphar; dan Asep Azis, SST. Ft. , Sports & Physical Physiotherapist. Mereka mengupas lebih lanjut pentingnya gaya hidup aktif guna terhindar dari nyeri sendi dan otot.

Diterangkan Cindy, dipilihnya tema diskusi ini lantaran masih tingginya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia, yang mendorong masyarakat untuk tetap bekerja dan beraktivitas dari rumah. Sayangnya, menghabiskan waktu di depan layar dengan duduk terus-menerus dan mengurangi keaktivan fisik, kerap menjadi pilihan utama dibandingkan berolahraga atau melakukan kegiatan lain yang menyehatkan.

“Jika kebiasaan seperti ini tetap dilakoni masyarakat sehari-hari, maka gangguan nyeri sendi dan otot menjadi perlu untuk diwaspadai. Meski terkesan sepele, nyeri sendi dan otot secara signifikan mampu mempengaruhi mobilitas serta aktivitas sehari-hari. Tetap aktif dan terus bergerak adalah hal terpenting yang harus dilakukan, selain untuk hindari nyeri sendi dan otot, juga agar kualitas kesehatan secara menyeluruh dapat terjaga,” paparnya.

dr. Edo Adimasta, Medical Expert Combiphar, menambahkan, duduk secara terus menerus selama lebih dari 40 menit, akan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan pada jangka panjang dapat melemahkan otot di sekitar sendi. Otot sekitar sendi mempunyai peran penting dalam mengurangi beban cepatnya keausan pada tulang rawan sendi, hilangnya fleksibilitas, dan nyeri pada sendi.

“Oleh karena itu, nyeri sendi merupakan salah satu gejala paling sering yang dialami kebanyakan orang dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Belum lagi pada saat pandemi dan fenomena WFH, di mana kurangnya fasilitas di rumah dan pengetahuan yang memadai, memaksa masyarakat duduk sambil bekerja dan berkegiatan dengan postur atau posisi tubuh yang tidak sesuai (tidak ergonomis), yang akan menambah risiko gangguan persendian,” ia menguraikan.

Sementara itu, menurut Asep Azis, potensi obesitas yang timbul akibat kurang bergerak, juga ikut berperan sebagai salah satu faktor risiko terjadinya keausan atau radang pada sendi.“Jangan takut untuk tetap berolahraga walaupun sudah mengalami gejala radang sendi. Dengan memasukkan olahraga ringan dan mengubah pola makan ke dalam rutinitas harian, dapat secara alami menurunkan berat badan dan mengurangi tekanan pada persendian. Kunjungi fisioterapis untuk mendapatkan assessment dan modifikasi olahraga yang tepat,” ia menyarankan.

Diakui Cindy, Combiphar senantiasa berupaya untuk menjadi bagian dari kesehatan masyarakat dengan terus membagikan informasi yang dapat memotivasi masyarakat dan dapat diakses dengan mudah. “Dengan demikian, masa depan bangsa yang lebih sehat dapat terwujud sesuai komitmen Championing a Healthy Tomorrow,”pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)