Constellar Gelar Roadshow "Agri-Food Tech Expo Asia" di Jakarta

Roadshow kali ini membahas tentang masa depan pangan berbasis pertanian khususnya di Indonesia, salah satunya transformasi industri pangan berbasis pertanian yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Selain itu, acara ini juga digelar sebagai ajang untuk mendukung start-up teknologi pangan berbasis pertanian dalam negeri, dan memperkuat ekosistem bisnis untuk mendukung inisiatif pangan berbasis pertanian yang berkelanjutan.

Rangkaian roadshow regional ini dimulai dari Kuala Lumpur, Jakarta, hingga Bangkok. Para pelaku industri, pakar industri, pemimpin bisnis, dan pemangku kepentingan khususnya di industri pangan berbasis pertanian bertemu untuk mendapatkan wawasan tentang tantangan industri yang sedang dihadapi saat ini.

"Wawasan ini tentunya juga akan bermanfaat bagi peserta untuk dapat membuat keputusan yang tepat saat mengeksplorasi solusi dan kolaborasi di AFTEA bulan Oktober," lanjutnya.

Sejumlah pembicara dihadirkan di roadshow AFTEA Jakarta. Di antaranya, Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Berbasis Agro Kementerian Perindustrian; Insan Syafaat, Executive Director PISAgro; Adhi S. Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI); Bonnie Susilo, Co-founder dan Chief Revenue Officer PT Ultima Rasa Akselerasi; hingga Dr. Iwan Winardi, Managing Director PT Fruit-ING Indonesia.

Ketua GAPMMI Adhi S. Lukman mengimbuhkan, Indonesia harus menjadikan industri berbasis pertanian menjadi prioritas. Sebab, hasil pertanian sangat berlimpah di Indonesia.

"Sektor tersebut juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang stabil. Selain itu, industri pangan olahan juga sangat bergantung pada sektor ini untuk memenuhi kebutuhan bahan baku produksinya, bahkan sebagian masih impor," ujarnya.

Menurutnya, pameran AFTEA menjadi penting bagi industri pangan Indonesia untuk melihat perkembangan teknologi pertanian, serta saling berdiskusi dengan mitra untuk mendukung pertumbuhan industri. Apalagi juga dikaitkan dengan penerapan teknologi IR 4.0 yang semakin dibutuhkan dalam mengintegrasikan dari hulu ke hilir, serta untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas  serta konektivitas satu sama lain.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)