Consumer engagement rupanya tak hanya berlaku pada kampanye marketing untuk merek-merek Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Pada produk film pun, ternyata consumer engagement dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak awarenees dari sebuah film layar lebar. Contoh paling anyar adalah Film “Filosofi Kopi the Movie” yang bakal dirilis pada 9 April mendatang.
Film yang diambil dari cerita pendek karya Dewi Lestari itu disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, peraih penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) beberapa waktu lalu. Film yang disponsori oleh brand kopi Torabika itu dibintangi oleh Chicco Jerikho sebagai barista bernama Ben; Aktor Rio Dewanto yang memerankan Jody selaku sahabat Ben sekaligus pemilik dari kedai kopi 'Filosofi Kopi'; serta El yang diperankan aktris Julie Estelle.
Sebelum film tersebut tayang, tim produksi “Filosofi Kopi the Movie” tampak massif menggelar communication campaign. Antara lain, lewat kampanye digital bertajuk #NgeracikMusik di 'Filosofi Kopi the Movie'. Melalui program tersebut, publik diundang untuk meng-install aplikasi 'Filosofi Kopi the Movie' lewat gadget mereka. Kemudian, merka diajak untuk sign up atau log in. Langkah selanjutnya adalah meng-upload demo suara mereka yang menyanyikan sebuah lagu dengan tema bebas. Setelah itu, mereka harus mem-posting demo suara tersebut di thread #NgeracikMusik, sebelum 20 Februari 2015.
Pada kesempatan itu, produser sekaligus penata musik Glenn Fredly akan memilih satu peserta dengan suara terbaik untuk menyanyikan salah satu lagu yang menjadi soundtrack “Filosofi Kopi the Movie”. Pemenangnya juga diberikan kesempatan untuk tampil di Konser Musik “Filosofi Kopi the Movie” pada April nanti.
Masih belum cukup, upaya teaser film “Filosofi Kopi the Movie” juga dilakukan lewat pendirian sebuah kedai kopi dengan brand Filosofi Kopi. Tim artistik “Filosofi Kopi the Movie” merancang sebuah kedai kopi, sama seperti yang dikisahkan pada cerpennya Dewi Lestari. Lokasi Kedai 'Filosofi Kopi' dipilih di kompleks Blok M Square, samping Circle K. Lokasi yang strategis sengaja dipilih agar peminat dan pecinta kopi, nantinya dapat berkunjung ke kedai tersebut.
“Selesai syuting, kami memang berencana untuk menjadikan kedai Filosofi Kopi sebagai tempat nongkrong atau tempat berkumpulnya para pecinta kopi. Ada rencana untuk menjadikannya bisnis, tapi lengkapnya akan dibicarakan nanti setelah film selesai,” kata Anggia Kharisma, Produsen Film 'Filosofi Kopi the Movie', lewat rilis yang diterima MIX.