Sesi ini juga menempatkan Indonesia dalam konteks geopolitik global yang semakin multipolar, dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok yang memperbesar ketidakpastian pasar.
Di tengah tekanan tersebut, Indonesia perlu menjaga keseimbangan diplomasi, memperkuat kerja sama internasional, dan merespons kecemasan kelas menengah dengan kebijakan yang lebih akuntabel dan berpihak pada pembangunan yang inklusif.
Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig pada sesi khusus bertajuk ‘Beyond the Numbers: Charting Indonesia’s New Economic Course’ bersama pembicara Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyoroti bahwa di tengah memanasnya tensi dagang global, Indonesia masih berada dalam posisi yang relatif tangguh berkat eksposur perdagangan yang terbatas ke Amerika Serikat dibanding negara lain.
Keduanya pembicara sepakat, dengan memperkuat diversifikasi pasar dan kerja sama regional, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjaga momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.
Sementara itu, Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin menegaskan bahwa Bank DBS Indonesia sebagai mitra dalam menyediakan solusi pembiayaan transisi dan pembiayaan berkelanjutan.
“Dengan jaringan cross-border dan fokus pada sektor strategis, kami terus mendorong pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2050,” paparnya.
Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis nasabah dalam memperkuat konektivitas mereka di Asia serta mendampingi perjalanan transisi menuju model bisnis yang lebih hijau. Ini tercermin dari peningkatan pendanaan terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sepanjang tahun 2024.
Konferensi turut menghadirkan dua wirausaha sosial selaku DBS Foundation Grantee, yaitu Du Anyam dan Adena Coffee, yang membagikan wawasan seputar peran inovasi dan kepedulian terhadap isu sosial dalam membangun ekonomi inklusif, khususnya dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan keberlanjutan di tingkat akar rumput. ()