Percepatan adopsi digital yang terjadi akibat pandemi, sejatinya turut mempermudah akses masyarakat ke berbagai pilihan instrumen investasi. Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang ragu dalam memanfaatkan peluang dan kemudahan yang ada, lantaran kurangnya waktu dan informasi untuk mengkaji perkembangan pasar. Alhasil, tidak sedikit yang kemudian memilih untuk menyimpan dana yang dimiliki di produk tradisional, seperti deposito ataupun tabungan biasa.
Berangkat dari fenomena ini, Bank DBS memberikan edukasi kepada masyarakat--khususnya nasabah bank prioritas--untuk melakukan investasi akurat di saat yang tepat. Salah satunya, dengan memilih partner bank prioritas yang tepat.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan proaktif dalam menganalisis peluang, bukan hanya saat diminta. Artinya, nasabah harus menemukan partner yang proaktif melakukan pemantauan dan analisis mendalam atas berbagai data dan pandangan keuangan terkini serta secara berkesinambungan mengkaji peluang yang ada -- yang mungkin tidak disadari oleh nasabah -- untuk kemudian disajikan dalam bentuk langkah keuangan yang dibutuhkan. Bersama dukungan partner proaktif, keputusan finansial akan jauh lebih jelas dan tajam dengan memanfaatkan beragam kemungkinan peluang investasi.
Langkah kedua adalah mempertimbangkan tim ahli yang handal dan berpengalaman. Artinya, selidiki cara pandang dan proses penyusunan strategi keuangan dari partner perbankan. Setidaknya ada tiga hal utama yang partner bank prioritas perlu untuk selalu ikuti di tengah perkembangan pesat ini, yakni tim ahli handal (team of experts), bergerak berdasarkan data (data-driven operating model), dan optimalisasi portofolio yang mencermati kebutuhan nasabah (customer science).
Langkah ketiga adalah mempertimbangkan kapabilitas teknologi digital. Keberadaan teknologi saat ini telah terintegrasi dalam beragam aspek kehidupan, termasuk untuk pengelolaan keuangan dan kekayaan. Teknologi digital handal sangat penting untuk mendukung kemudahan akses, kecepatan, kenyamanan dan juga keamanan bertransaksi keuangan, termasuk kelengkapan produk investasi untuk bertransaksi secara real-time.
Teknologi digital juga memungkinan nasabah untuk mendapatkan informasi akurat sedini mungkin melalui media preferensi mereka, dan dapat melaksanakan transaksi kapanpun dimanapun. Dengan demikian, nasabah tidak akan melewatkan peluang yang bermanfaat.
“Ketiga poin penting tersebut, wajib dimiliki partner bank prioritas tersedia di bank prioritas DBS Treasures, yang berkomitmen memberikan Intuitive Wealth Management guna menjadi partner manajemen kekayaan terpercaya,” ungkap Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung.
Lebih jauh ia menjelaskan, transformasi DBS Treasures dilakukan karena menyadari bahwa adaptasi dan inovasi merupakan kunci utama dalam memberikan layanan yang selaras dengan tren dan perkembangan dunia.
“Komitmen untuk inovasi digital berkelanjutan telah kami lakukan sejak tahun 2017 melalui peluncuran Aplikasi digibank by DBS. Saat ini melalui Aplikasi digibank by DBS, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan termasuk pembelian produk Obligasi Pasar Perdana dan Sekunder, transfer valas ke lebih dari 20 negara bebas biaya, dan konversi 10 mata uang asing secara real-time,” ucapnya.
Tahun ini, DBS menerapkan tiga hal tambahan dalam layanan prioritasnya, yakni proses kerja yang berbasis data, customer science sebagai rangka utama penyajian strategi keuangan, dan adanya team of experts yang mendukung setiap nasabah--mulai dari tim tersertifikasi yang terdiri atas Data Scientist, Market Intelligence, Product Specialist dan tentunya Relationship Manager.
“Dengan tiga terobosan ini, kami berharap nasabah dapat lebih yakin dalam mengambil keputusan keuangan, sehingga semakin optimal dalam mengembangkan kekayaan. Sementara itu, untuk memperkuat agenda transformasi DBS Treasures menuju Future of Banking, kami membangun DBS Research Library yang diperkaya secara berkesinambungan,” pungkas Rudy.
