DEEP and EXTREME Indonesia 2023, acara olahraga outdoor terbesar di Tanah Air, berjanji membawa petualangan dan pengalaman baru ke penjuru Indonesia. Namun, apakah acara ini benar-benar mampu membuka mata dunia terhadap keindahan Indonesia, atau hanya menawarkan renang dangkal di permukaan kemegahan alam Indonesia?
Experiential Marketing atau Pemasaran Pengalaman adalah pendekatan yang memfokuskan pada penciptaan pengalaman bagi konsumen dalam berinteraksi dengan suatu produk atau jasa. Konsep ini menjadi sangat relevan dalam konteks DEEP and EXTREME Indonesia (DXI) 2023, sebuah acara yang menggabungkan berbagai jenis olahraga outdoor dan petualangan, sebagai bagian dari tren yang semakin tumbuh setelah pandemi Covid-19.
DXI 2023 berjanji untuk memberikan pengalaman yang benar-benar otentik dan menyeluruh dari keindahan dan keunikan alam Indonesia melalui berbagai aktivitas outdoor dan petualangan yang ditawarkan. Pertanyaannya, apakah DXI 2023 benar-benar dapat memenuhi janji tersebut atau apakah acara ini hanya memberikan pengalaman permukaan yang kurang dalam dan kaya.
DXI 2023 diadakan dengan tema "The Ultimate Thrill" dan dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendalam dan ekstrem kepada peserta dan pengunjung. Melalui berbagai kegiatan seperti Talk Show, Underwater Photo Talks, lomba kostum bertema laut, lomba fotografi bertema adventure, dan lainnya, acara ini menawarkan berbagai pengalaman yang melibatkan panca indera, emosi, pemikiran kreatif, perilaku fisik, dan interaksi sosial, semua ini adalah aspek penting dalam Experiential Marketing.
Dalam konteks experiential marketing, tampak bahwa konsep-konsep tersebut diterapkan dengan cukup cermat dalam desain acara. Setiap aktivitas tampaknya telah dirancang untuk mengejar satu atau lebih dari lima modul pengalaman strategis: SENSE, FEEL, THINK, ACT, dan RELATE. Hal ini menunjukkan pengetahuan yang kuat dan penerapan yang berdedikasi dari konsep experiential marketing oleh panitia.
Namun, implementasi yang cermat belum tentu berarti efektif. Kunci dari pemasaran berbasis pengalaman adalah memberikan pengalaman yang memuaskan dan memenuhi harapan peserta. Hanya dengan mengevaluasi umpan balik dan pengalaman pasca acara, kita dapat memahami sejauh mana harapan ini terpenuhi.
Selanjutnya, meskipun konsep-konsep tersebut tampaknya diterapkan secara terpisah dalam desain acara, korelasi dan interaksi antara modul-modul tersebut tidak dijelaskan secara eksplisit. Dalam experiential marketing, interaksi antara modul pengalaman dapat memperkaya pengalaman secara keseluruhan dan menghasilkan dampak yang lebih besar daripada jumlah dari bagian-bagiannya. Tanpa interaksi yang kuat dan sinergis antara modul, pengalaman keseluruhan yang dihasilkan mungkin kurang memuaskan.
Selain itu, walaupun DXI 2023 tampaknya menargetkan audiens yang tertarik dengan olahraga outdoor dan petualangan, perlu dipertimbangkan apakah pendekatan experiential marketing yang diterapkan berhasil mencapai dan memuaskan target audiens tersebut. Jika target audiens tidak terjangkau atau pengalaman yang disajikan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka, efektivitas keseluruhan dari pemasaran pengalaman yang diterapkan akan terbatas.
Dampak dari DXI 2023 terhadap sektor pariwisata dan industri outdoor di Indonesia juga perlu dipertimbangkan. Acara ini tampaknya memiliki potensi untuk memberikan dampak positif terhadap sektor-sektor tersebut, terutama mengingat tujuan panitia untuk membantu pemulihan pariwisata pasca-pandemi. Namun, sejauh mana acara ini berhasil mencapai tujuan ini, kembali, hanya dapat ditentukan melalui evaluasi pasca acara.
Dengan demikian, DXI 2023 menunjukkan pemahaman dan penerapan yang kuat dari konsep experiential marketing dalam perencanaan acaranya. Namun, efektivitas dan dampak dari pendekatan ini masih harus ditentukan melalui evaluasi yang komprehensif pasca acara.
