Delapan Tahun Perjalanan Bisnis Sribu

Memasuki tahun kedelapan perjalanan bisnisnya di Indonesia, PT Sribu Digital Kreatif yang merupakan startup lokal untuk solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, makin berkinerja gemilang. Sepanjang empat tahun terakhir (2914-2018), pertumbuhan pendapatan Sribu mencapai lebih dari dua kali lipat. Alhasil, Sribu pun mendapat kepercayaan investor dengan memperoleh tiga kali pendanaan.

Dijelaskan Ryan Gondokusumo, Founder dan CEO Sribu, "Sejak berdiri pada tahun 2011 sebagai perusahaan startup yang menyasar segmentasi pasar korporasi (Business-to-Business), Sribu telah membuktikan posisinya sebagai salah satu perusahaan berbasis teknologi yang mampu bertahan dan terus bertumbuh di tengah maraknya jatuh bangun industri startup di Indonesia."

Diceritakan Ryan, Sribu memulai perjalanan bisnisnya dengan meluncurkan Sribu.com, sebuah platform crowdsourcing online yang menawarkan jasa pembuatan desain yang berkualitas dengan memberdayakan komunitas konten kreator. "Pada saat itu, kami melihat bisnis berbasis online sedang mulai berkembang dan kebutuhan akan jasa pembuatan content marketing seperti desain semakin tinggi," katanya.

Kendala saat itu, menurutnya, adalah pebisnis tidak memiliki referensi yang cukup luas untuk memperkerjakan desainer, sementara menggunakan jasa konsultan konvensional biayanya cukup tinggi dan maksimal hanya akan mendapatkan 3-5 pilihan desain. Padahal Indonesia memiliki banyak komunitas konten kreator berbakat.

“Melalui Sribu.com, kami telah menghadirkan sebuah wadah yang baru dan unik di mana kami mempertemukan para pebisnis (pengguna jasa/klien) dengan komunitas konten kreator (penyedia jasa) di seluruh Indonesia tanpa perlu bertatap muka. Seluruh tahapan pekerjaan, mulai dari komunikasi awal, pengerjaan pekerjaan, sampai pembayaran dilakukan secara daring melalui platform kami," lanjutnya.

Dengan sistem “kontes desain”, klien akan memperoleh ratusan desain berkualitas dari komunitas konten kreator Sribu.com dalam hitungan hari. Klien pun hanya membayar untuk desain yang dipilihnya. Hal ini tidak mungkin bisa didapatkan apabila menggunakan jasa konsultan konvensional.

"Konsep itulah yang menjadi keunikan kami. Kami juga selalu mengedepankan profesionalitas dan kualitas hasil karya komunitas konten kreator kami, sehingga para pengguna jasa kami mendapatkan manfaat yang nyata, baik secara waktu, biaya, dan kualitas jasa yang diterima,” tutur Ryan.

Seiring dengan bertumbuhnya permintaan untuk jasa solusi konten kreatif dan pemasaran digital, pada 2014, Sribu meluncurkan platform keduanya, Sribulancer.com. Berbeda dengan Sribu.com yang berfokus kepada layanan desain, Sribulancer.com menghadirkan penyediaan jasa konten kreatif yang lebih khusus terkait dengan pemasaran digital, seperti pembuatan website, copywriting, desain multimedia, pembuatan aplikasi mobile, dan layanan administrasi.

"Melalui Sribu.com dan Sribulancer.com, saat ini kami telah melayani lebih dari 30.000 klien dengan skala bisnis menengah hingga besar, baik di dalam maupun di luar negeri. Adapun sektor industri yang paling banyak dilayani oleh Sribu adalah industri makanan dan minuman serts teknologi. Selain itu, permintaan dari sektor properti dan jasa seperti konsultan keuangan dan penyewaan juga semakin bertumbuh selama beberapa tahun terakhir," akunya.

Saat ini, Sribu juga telah memberdayakan lebih dari 150.000 konten kreator Indonesia dan membuka akses bagi mereka untuk memperoleh penghasilan lebih selagi menyalurkan kreativitasnya. "Beberapa klien Sribu antara lain Gojek, Google, Unilever, OJK, Pertamina, Cimory, Sari Munik, Intiland, MIdtrans, Line, Infoteria, Logiframe, dan sebagainya," tutup Ryan.

Tags:
Sribu startup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)