MIX.co.id - Golo Mori merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, sejumlah strategi harus dilancarkan untuk mengembangkan destinasi wisata tersebut agar makin dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Strategi awal yang dilancarkan ITDC (InJourney Tourism Development Corporation) selaku pengembang Golo Mori adalah memastikan kesiapan infrastruktur berupa akses menuju Golo Mori hingga menghadirkan venue untuk berbagai aktivasi seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Untuk akses jalan menuju Golo Mori, sejak tahun 2021 dibangun jalan antara Labuan Bajo hingga Golo Mori. Seiring dengan pembangunan itu, dibangun juga MICE berupa Golo Mori Convention Center (GMCC) dan fasilitas Nuka Beach Club.
Paling anyar, pada 12 April 2025, ITDC baru saja melakukan soft launching akses baru menuju Golo Mori, yakni Heliport yang letaknya di bibir pantai dekat Bukit Golo Mori serta berhadapan langsung dengan Pulau Rinca (yang dilindungi UNESCO). Ke depan, melalui fasilitas Heliport, wistawan dapat mengakses Golo Mori dengan menggunakan helikopter maupun kapal Pinisi.
DESTINATION BRANDING MELALUI KONSER MUSIK
Selain menyiapkan infrastruktur serta beragam fasilitas pendukung, ITDC juga melakukan destination branding. Salah satunya dengan menggelar International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025, dengan menggandeng Jazz Gunung sebagai mitra. Digelar pada pertengahan April ini (12/4), event berskala internasional itu sukses digelar di Leso Observation Deck, Golo Mori Convention Center, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
IGMJ 2025 yang menampilkan deretan penyanyi seperti Andien, Maliq & D'essentials, Sheila Majid, hingga Tohpati itu sukses menyedot animo 800 penonton. Guna menciptakan memorable sekaligus romantic experience kepada ratusan penonton, ITDC mengemas konser musik dengan ambiance yang syahdu sekaligus romantis.
Romantisme diwujudkan melalui konser musik yang digelar di ruang terbuka, rooftop Golo Mori Convention Center, sehingga penonton dapat menikmati pemandangan pantai dan kapal Pinisi yang tengah bersandar di area Heliport, termasuk menatap dekat cantiknya Pulau Rinca.
Romantisme makin syahdu, begitu konser diawali pada saat matahari terbenam, sehingga penonton dapat merasakan sunset dari dekat. Masih belum cukup, usai sunset, penonton masih disuguhkan seksinya langit malam yang ditemani bulan purnama atau full moon.
Tak heran, jika sepanjang konser, penonton tidak hanya menikmati musik jazz. Namun, mereka turut merekam, bahkan live suasana konser di saat sunset maupun full moon.
...