Di SNF 2022, Kemenkominfo Edukasi Masyarakat melalui Kelas Workshop Digital

MIX.co.id - Dalam Rangkaian Siberkreasi Netizen Fair (SNF) 2022 yang digelar di Yogyakarta pada Desember ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program edukasi berupa kelas workshop dengan berbagai tema. Antara lain, tema “Digital Networking Melalui Sosial Media”, “Dunia Game Online untuk Anak dan Orangtua”, “Pintar Teknologi, Kunci Prestasi”, dan “Komunikasi Publik Lewat Media Sosial”.

Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, menegaskan, pentingnya etika dalam membangun dan mengembangkan jejaring di dunia digital. “Saking asyiknya kita berbisnis dan networking di digital, kita lupa ada etika yang perlu kita jaga. Etika di dunia digital tidak beda dengan etika di dunia nyata,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia juga mengajak para peserta untuk memperhatikan keamanan data pribadi ketika mengembangkan jejaring di dunia digital dengan dukungan Undang-undang Pelindungan Data Pribadi yang baru disahkan pada bulan Oktober 2022.

Pada kesempatan yang sama, Khemal Andrias dari Next Generation (NXG) Indonesia mengatakan, “Sebagai orang tua, kita harus ubah mindset kita tentang video game bahwa tidak semua game bisa dimainkan oleh anak-anak. Ada yang namanya sistem rating pada playstore. Dari situ, kita bisa membatasi anak bermain game sesuai dengan rating umur mereka.”

Sementara itu, Antonius Sasongko dari Kampung Cyber menceritakan pengalaman membangun lingkungannya di Kelurahan Patehan Yogyakarta agar makin cakap digital. Ia membutuhkan waktu dua tahun untuk mengenalkan internet kepada masyarakat lingkungan tersebut hingga saat ini masyarakatnya mampu memanfaatkan internet untuk membangun ekonominya dan dijuluki Kampung Cyber.

Adapun Dhea Mangun dari Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), yang juga seorang dokter, memberikan tips bagaimana membangun komunikasi publik yang aktual dan juga konsisten. “Dalam komunikasi publik, yang diutamakan adalah mendengarkan isu-isu yang ada di masyarakat. Hal ini agar kita dapat menyampaikan hal-hal aktual yang ada di masyarakat,” yakinnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)