Program CIA saat ini telah mendapatkan dukungan dari 25 komunitas, gerakan, dan organisasi pemungkin (enabler) yang akan mendorong terciptanya kolaborasi yang berkelanjutan. Di antaranya World Cleanup Day Indonesia, Society of Renewable Energy (SRE Indonesia), Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI), Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), Bicara Udara, dan PemimpinID.
President Director Ecoxyztem, Mohamad Bijaksana Junerosano menjelaskan bahwa para ecopreneurs membutuhkan tiga bantuan penting yaitu pendampingan metodologi pengembangan startup, akses kepada pemodalan, dan membuka akses ke masyarakat.
“Ketiganya itu sudah tercangkup dalam rangkaian program CIA. Ini adalah sebuah langkah awal yang sangat positif, karena kecepatan solusi permasalahan lingkungan harus tumbuh jauh lebih cepat dari pada permasalahannya,” jelas Junerosano dalam sesi talkshow Kick Off Climate Innovation League.
Program CIA berlangsung selama 9 bulan, dan diperlukan lebih banyak keterlibatan generasi muda. CIA membuka kesempatan kerelawanan kepada para mahasiswa untuk menjadi X-CAP atau XYZ Campus Ambassador di mana para mahasiswa akan dipilih dan dijadikan perwakilan perpanjangan komunikasi dari para ecopreneurs kepada jaringan kampus di Indonesia. Peluang X-CAP dapat ditemui di laman media sosial dari @ecoxyztem.
Seperti diketahui, Ecoxyztem adalah venture builder yang berfokus pada pemberdayaan ecopreneur untuk mengatasi tantangan iklim dalam skala besar, sedangkan Greeneration Foundation adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan yang berfokus pada isu konsumsi dan produksi di Indonesia. ()