Obat Covid-19 remdesivir yang diproduksi PT Amarox Global Pharma dari India, Covifor, diizinkan beredar di Indonesia. Dua ditributor resmi ditunjuk Amarox untuk mengedarkan Covifor ke seluruh penjuru Indonesia. Kedua distributor itu adalah PT Parit Padang Global (SOHO Group) dan PT Kalbe Farma, Tbk.
Covifor adalah obat Covid-19 untuk pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi di laboratorium. Covifor hanya untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg) yang dirawat di rumah sakit. Covifor tidak dijual bebas dan hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Dikatakan General Manager PT Amarox Pharma Global Sandeep Sur, untuk secara cepat mendistribusikan Covifor di Indonesia, Amarox membutuhkan mitra strategis. Oleh karena itu, dipilihlah distributor yang memiliki kekuatan jaringan, infrastruktur, layanan, dan profesionalisme. Distrubutor tersebut adalah Parit Padang Global dan Kalbe Farma.
Dia berharap Covifor dapat terdistribusikan dengan cepat ke seluruh Indonesia. “Kami berharap rumah sakit atau dokter dapat dengan mudah mengakses Covifor. Sebab, Covifor hadir di Indonesia untuk mendukung BPJS dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menanggulangi Covid-19,” ujarnya.
Diungkapkan Vice President Distribution Sales & Marketing PT Parit Padang Global (PPG) Edwin Vega Darma, pada awa Oktober (2/10) saat penandatanganan perjanjian kerja sama antara PPG dan Amarox, “Sebagai distributor utama, kami akan berperan untuk mendistribusikan dan menjual Covifor di Indonesia. Saat ini, PPG sudah memiliki 25 cabang di Indonesia. Melalui cabang yang kami miliki, Covifor akan menjangkau seluruh Indonesia. Bahkan, kami sudah memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan Covifor.
Sementara itu, Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan bahwa melalui kemitraan dengan Amarox, Kalbe siap untuk memasarkan dan mendistribusikan Covifor yang diproduksi di India. Perjanjian kerja sama pemasaran dan distribusi antara Kalbe dan Amarox ditandatangani pada 28 September 2020 dan langsung dimulai proses persiapan pengadaan produk jadinya. Dengan demikian, mulai Oktober ini, Covifor sudah bisa dipasarkan.
Awalnya, Covifor dibandrol dengan harga Rp 3 juta per vial. Namun, setelah mendengarkan masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien dalam beberapa hari ini, Kalbe bersama Amarox melakukan penyesuaian harga Covifor di Indonesia. Harga produk Covifor yang diproduksi oleh Hetero India ini disesuaikan menjadi Rp 1,5 juta per vial.
Penyesuaian harga ini sejalan dengan komitmen Kalbe bersama Amarox untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 dan mempertimbangkan semakin banyak pasien yang mendapat manfaat obat Covifor untuk penyembuhan penyakit Covid-19.
“Hetero menyadari dampak pandemi Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien. Untuk itu, Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus Covifor untuk Indonesia,” tutup Sandeep.