Guna memberikan rasa aman dalam mengekspresikan diri dalam melakukan mengunggah konten, Twitter mengumumkan pembentukan Trust & Safety Council pada Senin, (15/2/2016), sebagai bagian penting dari strategi awareness kepada netizen. Dalam dewan tersebut, Indonesia di wakili oleh ICT Watch (@internetsehat) dan The Wahid Institute (@WAHIDInstitute).
ICT Watch and The Wahid Institute Ditunjuk Menjadi Trust and Safety Council Twitter
Menurut keterangan yang dirilis Twitter, terdapat 40 organisasi dan para pakar dari 13 wilayah di dunia yang bergabung sebagai anggota perdana dari Dewan ini. ICT Watch dan The Wahid Institute merupakan dua Organisasi Non Pemerintah dari Indonesia yang termasuk di dalamnya, duduk sejajar dengan berbagai organisasi dan para pakar lainnya dari berbagai penjuru dunia.
Menurut Agung Yudha, Public Policy Manager, Twitter Indonesia, “dengan ratusan juta tweet yang dikirim setiap harinya, volume konten Twitter sangatlah besar, sehingga menjadi kompleks untuk menjaga keseimbangan antara memerangi penyalahgunaan dan menyampaikan kebenaran kepada penguasa. sambung Agung, hal tersebut membutuhkan pendekatan berlapis, di mana masing-masing pengguna memiliki peran, demikian juga para pakar yang bekerja untuk keamanan dan kebebasan berekspresi.”
Berdasarkan tugas dan fungsinya, dewan ini tidak sekedar memberi ruang bagi Twitter untuk mempertimbangkan ide-ide besar dan umpan balik untuk membuat platform jauh lebih aman, tapi juga memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk berbagi pengalaman dengan sesama lembaga non-pemerintah lainnya dari seluruh dunia
ICT Watch merupakan lembaga non-profit dengan rekam jejak yang tidak diragukan lagi sejak didirikan tahun 2002. ICT Watch termasuk lembaga pertama di Indonesia yang secara konstan memberi informasi kepada masyarakat tentang dinamika dan potensi manfaat internet melalui kampanye, publikasi dan berbagai kegiatannya.
Sementara The Wahid Institute adalah sebuah lembaga yang didirikan tahun 2004 oleh Presiden Indonesia ke-4, KH Abdurrahman Wahid, dan mempunyai reputasi internasional atas berbagai kegiatannya dalam mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme dan toleransi. Kedua lembaga ini juga merupakan mitra resmi Twitter dalam mempromosikan keamanan berinternet dan membangun narasi melawan kekerasan di Indonesia. *