Dua Tahun di Bali, LSPR Tambah Gedung Kampus Baru

London School of Public Relations (LSPR) kembali mengembangkan kampus cabang Bali, dengan dengan membangun gedung kampus baru yang terletak di Jl. Raya Puputan no. 140 (Renon), Sumerta Kelod, Denpasar-Bali. Kampus LSPR-Bali sudah beroperasi sejak tahun 2016 lalu di Jl. Gatot Subroto Timur no 328, Denpasar-Bali.

Peresmian gedung baru tersebut digelar pada pertengahan Oktober ini (16/10) di Kampus LSPR Bali. Acara peresmian dihadiri oleh sang pemilik, Prita Kemal Gani dan Kemal Effendi Gani. Hadir juga berbagai tokoh penting di Bali, seperti wakil gubernur Bali, Kapolda Bali, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kopertis Wilayah VIII, Ketua STPBI, dan para PR Profesional dari berbagai negara di ASEAN serta perwakilan Public Relations Institute of Australia.

"Sejak hadir di Bali, kami menawarkan berbagai program studi kepada para calon mahasiswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas hingga para professional PR yang masih ingin memiliki ilmu yang lebih dalam lewat pendidikan formal. LSPR Bali memiliki berbagai program, salah satunya adalah memberikan workshop dan seminar yang ditujukan kepada para public relations dan juga yang tertarik pada bidang ini," ujar Prita di sela-sela peresmian gedung baru tersebut.

Bersama dengan Kampus LSPR Bali yang baru, lanjutnya, akan hadir juga dua kantor sekretariat yang juga menempati kampus baru LSPR Bali, yaitu untuk IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association) dan ASEAN Public Relations Network. Kedua organisasi tersebut telah mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan oleh LSPR Bali, termasuk d iantaranya memberikan kesempatan para mahasiswa LSPR untuk menikmati program mentorship di Bali.

“Bali merupakan salah satu objek pariwisata Indonesia yang bisa dikatakan sangat terkenal di dunia. Wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk menikmati setiap aspek yang dimiliki pulau Bali, mulai dari keindahan alam, keberagaman makanan, kemudahan transportasi, hingga aneka industri hotel dan restoran yang terus berkembang hingga saat ini. Namun satu yang terlupa, sebagai penduduk asli, kita wajib menjaga Bali sebagai salah satu harta yang berharga bagi kita agar tidak dikuasai oleh bangsa asing," ucap Prita.

Salah satu caranya, menurut Prita, adalah dengan pendidikan. "Siapapun yang ada di Bali, dapat terus menjalankan bisnisnya dan memiliki gelar sarjana sehingga mereka yang belajar pun dapat terus berkarya dan berinovasi serta berani berdiri di kaki sendiri," tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)