Dua Tim Pelajar Indonesia “Unjuk Gigi” di Kompetisi Bisnis Tingkat Asia Pasifik

Tim pelajar Indonesia mampu “unjuk gigi” di ajang perhelatan bergengsi “2020 Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of the Year Competition”, yang digelar pada akhir Agustus 2020. Di ajang kompetisi bisnis pelajar tingkat Asia Pasifik itu, tim pelajar SMAN 2 Denpasar melalui proyek “Emi Student Company” berhasil meraih juara kedua, setelah tim dari Singapura. Sementara itu, Visco Student Company, perusahaan siswa dari SMAN 3 Semarang, sukses meraih penghargaan Young Entrepreneurs’ Choice Award.

Berkat kepiawaian membangun bisnis yang berdampak sosial dan berorientasi pada lingkungan, mereka sukses mengungguli 15 perusahaan siswa lainnya yang merupakan perwakilan dari 11 negara di regional Asia Pasifik, termasuk Brunei Darussalam, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Tiongkok, dan Turkmenistan.

Berdasarkan penialain para dewan juri--yang terdiri dari pengusaha, akademisi, dan perwakilan komunitas bisnis di Guam--kinerja bisnis kedua tim representasi Indonesia berhasil menjawab permasalahan lingkungan yang dekat dengan keseharian mereka. Bahkan, perusahaan dari kedua tim tersebut mampu memberdayakan dan memberikan dampak ekonomi kepada komunitas di mana bisnis mereka beroperasi.

“Penghargaan internasional atas kinerja bisnis sosial yang digagas oleh generasi muda Indonesia ini merupakan wujud dampak dari peningkatan kompetensi kewirausahaan yang diperoleh berkat partisipasi mereka dalam program Youth Sociopreneurship Initiative. Pengembangan generasi muda menjadi salah satu fokus dari Citi Indonesia sesuai dengan misi Citi yaitu enabling growth and economic progress,” terang Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari.

Lebih jauh ia menjelaskan, SMAN 2 Denpasar dan SMAN 3 Semarang merupakan bagian dari sekolah penerima manfaat program edukasi ‘Youth Sociopreneurship Initiative’ yang digagas oleh Prestasi Junior Indonesia bersama Citi Indonesia serta didukung penuh oleh Citi Foundation.

Melalui program ini, pelajar SMA dan SMK di lima kota Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah. Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan.

Sementara itu, studi UNDP yang didukung penuh oleh Citi Foundation menunjukkan bahwa sebesar 84% wirausaha muda Indonesia telah melakukan inovasi untuk keberlangsungan bisnis yang mereka jalani guna merespon berbagai perubahan yang terjadi di masa pandemi saat ini.

“Oleh karena itu, kami percaya bahwa wirausahawan muda memiliki semangat dan kemampuan luar biasa yang akan mendorong mereka untuk memberikan andil besar dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Melalui program ini, Citi berkomitmen untuk menjadikan kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai media untuk memberikan kesempatan kepada lebih banyak generasi muda Indonesia dan menumbuhkan potensi diri terbaik sehingga dapat berkontribusi secara aktif kepada komunitas,” lanjutnya.

Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menegaskan, “Melalui program ini, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kritis, dan kreativitas. Dengan dukungan Citi Indonesia, Citi Foundation, dan Dinas Pendidikan setempat, kami berharap upaya berkelanjutan ini dapat terus menjadi wadah lahirnya wirausaha muda baru Indonesia.”

Dalam kompetisi bisnis tahunan ini, pelajar SMAN 2 Denpasar bersaing dengan membawa produk inovatif kreasi usaha mereka, yaitu Versatile Jacket, jaket multi fitur yang dapat bertransformasi menjadi sebuah tas dan dapat membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bahkan, inovasi terbaru bisnis mereka, Wake-y Jacket, dilengkapi dengan solar panel portabel yang dapat digunakan untuk mengisi daya telepon selular serta pendeteksi kantuk yang dapat meningkatkan keamanan berkendara.

Sementara itu, Pelajar SMAN 3 Semarang membawa produk andalan usaha mereka, yaitu Sight dan Soyase, yang dikembangkan dari material-material ramah lingkungan. Soyase adalah tas, dompet, dan tempat pensil yang terbuat dari material hasil olahan limbah tahu. Sementara Sight merupakan lampu dekoratif hasil daur ulang kayu yang dilengkapi dengan siluet eksotis khas Nusantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)