Dukung EBT, CCEP Indonesia Borong REC dari PLN

MIX.co.id – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) memborong 90.211 unit sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) selama tiga tahun (2023-2025).

Langkah ini dilakukan dalam upaya mendukung penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui perjanjian jual beli REC dari PLN yang tertuang dalam dokumen kerja sama yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan CCEP Indonesia, Luis Miguel Pellejero dan Manajer PLN UP3 Cikarang, Zamzami, di Jakarta, Selasa (19/12).

CCEP Indonesia sebagai perusahaan produsen dan distributor minuman kemasan, listrik merupakan sumber utama energi di rantai pasok dan produksi.

Pembelian REC dari PLN ini merupakan salah satu inisiatif CCEP Indonesia dalam memenuhi ambisi iklim, yang juga akan mendukung target pemerintah dalam mencapai pengurangan emisi dan menuju emisi nol bersih sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung terwujudnya cita-cita transisi energi.

“Kerja sama ini merupakan langkah besar yang sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai ‘Emisi nol bersih’ pada tahun 2040, yang antara lain dilakukan melalui penerapan 100% energi listrik dari energi terbarukan,” ujar Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (20/12).

Di tengah tantangan yang dihadapi, khususnya krisis energi yang semakin menguat saat ini, diakui Lucia, sudah saatnya CCEP Indonesia berupaya meningkatkan penggunaan listrik dari energi terbarukan.

“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi,” tegasnya.

Sementara Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin dengan CCEP Indonesia. Menurutnya, diperlukan peran aktif sektor industri dalam komitmen penggunaan energi listrik dari sumber terbarukan.

“PLN tidak bisa berdiri sendiri. Kami butuh kolaborasi untuk berperan secara aktif dalam aksi mitigasi perubahan iklim melalui akselerasi pengembangan Renewable Energy guna mencapai emisi nol bersih di tahun 2060. Salah satunya dari pelaku industri,” katanya.

Melalui kerja sama ini CCEP Indonesia berkomitmen melakukan pembelian listrik dari energi terbarukan yang dihasilkan PLN sebanyak 90 GWh atau setara dengan Rp5,2 miliar untuk periode 2023-2025.

Pada kontrak kerja sama yang disepakati, CCEP Indonesia akan membeli REC sejumlah 90.211 unit selama periode tiga tahun tersebut, dengan perincian 14.079 unit REC pembelian di tahun 2023, 29.566 unit di tahun 2024, dan 46.566 unit di tahun 2025.

Pembelian REC menambah sederet inisiatif CCEP Indonesia dalam upaya mencapai tujuan agenda iklim global. Sebelumnya, perusahaan meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Pada panel surya yang terpasang di area atap fasilitas produksi CCEP Indonesia Indonesia seluas 72.000 meter persegi tersebut, dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar Rp87 miliar.

Inisiatif penggunaan energi terbarukan lainnya juga termasuk pengadaan 243.383 mesin pendingin hemat energi (cooler), yang dapat menghemat hingga 178 juta kWh energi per tahun.

Kemudian, proyek instalasi LED sebagai alternatif pencahayaan alternatif di seluruh pabrik, konversi bahan bakar dari solar ke gas alam dan gas alam terkonversi (LNG) untuk pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak tahun 2008. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)