Tidak hanya ilmu baru di bidang kelistrikan, lanjut Farhan, materi pembelajaran juga memfokuskan pada keamanan instalasi listrik, mengingat kasus kebakaran akibat korsleting listrik terus meningkat. Di akhir program, Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek menggelar kompetisi yang mengangkat tema ‘Pentingnya Keselamatan Kita dan Keluarga dengan Perangkat Arus Residual RCD’. “Pada kompetisi EEPC kali ini, kami menyediakan platform bagi teman-teman SMK untuk mengeksplor ide kreatifnya untuk mencari solusi dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik,” ucapnya.
Sekitar 1.446 peserta atau 541 grup telah mengikuti kompetisi EEPC dan menjadikan kompetisi kali ini sebagai Kompetisi Kelistrikan oleh Siswa SMK Terbanyak versi MURI (Museum Rekor Indonesia). Penganugerahan MURI tersebut diberikan oleh Jusuf Ngadri selaku Direktur Operasional MURI dan Lutvi selaku Customer Relations MURI kepada Bapak M. Farhan Lucky, Distribution Vice President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, pada hari ini (10/10), di kantor Schneider di Jakarta.
Ditegaskan Farhan, sebagai bentuk komitmen Schneider dalam mendukung Electricity 4.0, sejak 2017, Schneider telah merekrut lebih dari 500 lulusan vokasi sejak 2017 hingga sekarang. Bahkan, di tahun ini, Schneider telah merekrut 156 lulusan vokasi. “Dan, untuk para pemenang program EEPC tahun pertama telah kami rekrut menjadi karyawan Schneider.
Haryono, Koordinator Bidang Program, Data, dan Informasi BBPPMPV BMTI Kemendikbud Ristek menyampaikan, “Masa depan dunia akan semakin bergantung pada listrik. Penguatan kompetensi dasar seperti instalasi listrik, perangkat pengaman listrik seperti RCD, hingga pengenalan software semakin dibutuhkan, terlebih sekarang ini peta perencanaan kelistrikan sebuah bangunan pintar semakin kompleks. Schneider Electric sebagai produsen perangkat kelistrikan dan juga pelaku industri yang memiliki pengalaman dalam transformasi digital dapat memberikan perspektif menyeluruh akan inovasi-inovasi baru dalam solusi kelistrikan dan kompetensi ahli listrik yang dibutuhkan pelaku industri dalam mendukung transformasi digitalnya.”