Kali ini, TIKI menghadirkan pembicara Arto Biantoro, Brand Activist; Uriel Laguarda, F&B entrepreneur & business owner Pempek CRP Pusat; dan Adam Ismanto, Senior Manager Nasional TIKI, yang mengulas topik “Strategi Penting Meningktkan Brand dan Omset Penjualan”.
Pada kesematan yang sama, Adam Ismanto, Senior Manager Nasional TIKI, menegaskan, “TIKI telah menjadi mitra pengiriman terpercaya bagi pelaku UMKM selama 53 tahun. Kami sangat memahami bahwa biaya pengemasan dan pengiriman dapat menjadi komponen biaya yang cukup besar, belum lagi pencatatannya yang memakan waktu dan tenaga. Hal inilah yang melatarbelakangi diluncurkannya TIKI SERLOK di tahun 2020 lalu, dimana kami melihat kebutuhan pelanggan UMKM akan mitra kurir yang dapat memberikan fleksibilitas pembayaran dan manfaat lebih bagi mereka yang secara rutin memiliki kebutuhan pengiriman. Tidak hanya itu, sistem bonus dan rewarding yang kami berikan dapat memberikan penghasilan tambahan bagi pelanggan UMKM kami dari biaya pengiriman mereka setiap bulannya.”
Sementara itu, dikatakan Arto Biantoro, Brand Activist, banyaknya produk yang sejenis mendorong kreativitas yang lebih tinggi bagi para pemilik brand. Memahami customer journey sebagai bagian dari proses pembangunan relasi dan kedekatan dengan konsumen menjadi sebuah keharusan.
"Oleh karena itu, bukan hanya menjual, pemilik brand harus peka dalam memahami tingkah laku dan kebiasaan konsumen, lalu menjadikannya dasar dalam menciptakan sebuah customer experience. Dalam konteks penjualan online, salah satu unsur krusial yang melengkapi customer experience terhadap satu brand adalah proses pengirimannya. Pemilik brand harus memastikan barang dapat sesegera mungkin diterima oleh konsumen dan sesuai janji," sarannya.
Dinilai Uriel Laguarda, F&B Entrepreneur & Business Owner Pempek CRP Pusat, "Sebagai salah satu member TIKI SERLOK, saya merasakan langsung bagaimana nilai tambah yang diberikan sangat mendukung kebutuhan pelaku UMKM. Terutama, fleksiibilitas tempo pembayaran dan sistem pelaporan riwayat transaksi yang membuat pekerjaan saya lebih efektif dan terkonsentrasi pada upaya pemasaran dan penjualan. Kemitraan seperti ini yang dibutuhkan pelaku UMKM.”
Saat ini, TIKI SERLOK menyasar para UMKM yang mayoritas memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk menjual produknya. Sejak diluncurkan, TIKI SERLOK terus diperluas cakupannya, dari sebelumnya hanya di DKI Jakarta, saat ini telah berada di 50 Cabang utama di 33 kota di seluruh Indonesia.