Edukasi Risiko BoNT-A, ASCEND Luncurkan Publikasi Konsensus

MIX.co.id – Penggunaan Botulinum Toxin A (BoNT-A) dalam estetika diperkirakan akan terus meningkat,sejalan dengan semakin banyak pasien yang mencari perawatan dan perluasan indikasi off-label.

Sayangnya, banyak pasien yang tidak memahami potensi risiko imunogenisitas sebagai akibat dari perawatan BoNT-A yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu, panel multidisiplin internasional Aesthetic Council for Ethical use of Neurotoxin Delivery (ASCEND), meluncurkan publikasi konsensus bertajuk “Emerging trends in botulinum neurotoxin A resistance: An international multidisciplinary review and consensus” di IMCAS Asia 2022.

Publikasi bertujuan meningkatkan kesadaran tentang risiko resistensi imun dari perawatan BoNT-A yang berkelanjutan, dan memberikan rekomendasi tentang praktik terbaik, mengintegrasikan pertimbangan klinis, etika, dan estetika untuk penilaian dan pengelolaan risiko.

Seperti diketahui, injeksi BoNT-A telah menjadi prosedur estetika yang paling banyak dilakukan di dunia sejak tahun 1999.

Wilson Ho, Plastic Surgeon, Direktur The Specialists: Lasers, Aesthetic & Plastic Surgery, Hong Kong mendesak para praktisi estetika untuk memainkan peran aktif dalam meminimalkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk imunogenisitas BoNT-A dengan mempertimbangkan riwayat perawatan pasien.

“Termasuk perawatan BoNT-A ekstensif sebelumnya untuk beberapa indikasi dari praktik yang berbeda, dan mempertimbangkan implikasi dari pilihan perawatan tertentu sepanjang riwayat medis pasien,” ujar Ho, yang juga sebagai penulis publikasi konsensus.

Riset konsumen yang dilakukan Merz Aesthetics® bersama Frost & Sullivan menyebutkan sebagian besar responden mengaku bahwa perawatan BoNT-A mengalami penurunan kemanjuran.

Pada riset tahun 2018, terdapat 69% responden yang menyatakan perawatan BoNT-A mengalami penurunan kemanjuran. Angka itu meningkat jadi 79% saat dilakukan riset serupa di tahun 2021.

Konsultan Dermato-venereologist, Lis Surachmiati Suseno, menyatakan kendati penggunaan BoNT-A banyak dilakukan di usia muda, terutama bagi orang Eropa, namun orang Indonesia, penggunaan BoNT-A idealnya saat menginjak dewasa, berusia sekitar18 tahun.

“Dalam publikasi ASCEND, mendesak dokter untuk sangat berhati-hati dalam membuat pilihan Botulinum Toksin untuk tujuan kosmetik dan dermatologis, karena di masa depan, obat tersebut mungkin diperlukan untuk banyak indikasi medis lainnya,” tegasnya.

Sementara Heidy Sembung selaku Chief Representative, Merz Aesthetics Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya selalu hadir untuk memantau produk-produk Merz yang beredar di Indonesia, termasuk memberikan dukungan berkelanjutan, dan edukasi bagi tenaga medis profesional agar dapat memberikan layanan terapi estetika BoNT-A terbaik di Indonesia. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)