PT Ajinomoto Indonesia bersama Gizi Kebugaran Indonesia menggelar program webinar bertajuk "Peran Gizi Sebagai Langkah Pengendalian Hipertensi dan Menjaga Sistem Imun dalam Kehamilan". Program edukasi gizi tersebut dihadirkan sebagai upaya Ajinomoto dalam mendukung ibu agar tetap sehat dengan menyebarluaskan fakta informatif tentang bumbu umami dan manfaat klinis Monosodium Glutamat (MSG) di tengah pandemi Covid-19.
Diungkapkan Katarina Larasati, Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia, program webinar ini merupakan serangkaian event yang dilaksanakan pada akhir Juni 2021 hingga Oktober 2021 untuk wilayah Kalimantan dan Sumatera. Salah satu pembicara pada webinar event di Kalimantan, menghadirkan dr. Johanes Chandrawinata, MND, SpGK, sebagai Dokter Spesialis Gizi Klinik di Melinda Hospital Bandung. Kegiatan ini sudah dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di Pontianak dan Banjarmasin. Jumlah peserta webinar ini mencapai 944 peserta, dan sebagian besar berprofesi sebagai bidan dan mahasiswi kebidanan.
“Acara webinar kali ini memang diperuntukkan bagi bidan dan mahasiswi kebidanan. Sebab, kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang MSG dan bumbu umami yang akan mendukung ibu-ibu di Indonesia untuk tetap sehat, bahkan di situasi pandemi Covid-19. Selain itu, Kami berharap bidan dan mahasiswi kebidanan dalam webinar ini dapat menyebarkan fakta informatif dan fakta ilmiah tentang apa yang kami sampaikan ini kepada masyarakat luas,” harap Katarina.
Dihadirkan tema "Peran Gizi Sebagai Langkah Pengendalian Hipertensi dan Menjaga Sistem Imun dalam Kehamilan", menurut Katarina, karena faktanya, hipertensi masih berpotensi terjadi pada ibu hamil. Terbukti, angka kejadian pre-eklamsia (hipertensi pada kehamilan) lebih tinggi di negara berkembang seperti Indonesia, yang persentasenya mencapai sekitar 7 - 10%.
Dipaparkan dr. Johanes, mengontrol asupan kalori dan nutrisi lainnya sangat penting untuk mencegah risiko hipertensi pada kehamilan. Ada beberapa cara untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan, serta meningkatkan imunitas ibu dan janin yang dikandungnya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan yang memperbanyak sayuran dan ikan, dan strategi diet rendah garam.
"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya sayur dan ikan mengurangi kemungkinan terkena hipertensi gestasional sebesar 14% dan pre-eklamsia sebesar 21%. Melakukan diet rendah garam juga menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif seperti hipertensi. Artinya, dengan mencegah hal tersebut, peluang kita untuk menjaga sistem imun semakin tinggi,” urai dr. Johanes.
Lebih jauh ia menegaskan, sudah banyak penelitian tentang penurunan asupan natrium (garam). Dia mencontohkan, Halim dkk dalam penelitian terbaru tahun 2020, Journal of Food Science, juga membuktikan peran MSG dalam menjaga rasa nikmat pada makanan, walaupun kadar natriumnya dikurangi antara 30-60%. “Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan dengan penambahan MSG secukupnya,” pungkas dr. Johanes.