Edukasi tentang Isu Komunikasi Hubungan Internasional, LSPR Gelar “Cakrawala Ambassador Talks”

MIX.co.id - Fakultas Komunikasi LSPR melalui Jurusan Hubungan Internasional menggelar program edukasi publik “Cakrawala Ambassador Talks Vol. 4”, pada pertengahan Mei ini (19/5), di Jakarta. Mengusung tema “Soft Power Diplomasi Publik Indonesia Bersama GNB Mengarungi Dinamika Politik Internasional”, program edukasi kali ini juga menyajikan Bedah Buku “Menjelang Senja di Santiago”.

Dituturkan Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR, Founder & CEO Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, ”Cakrawala memiliki arti lengkungan langit, sedangkan dalam percakapan umum sehari-hari, Cakrawala dapat dimaknai untuk menggambarkan luasnya pengetahuan seseorang. Begitu luasnya sampai tak bertepi, batasnya pun nun jauh di tepi langit, di Cakrawala.”

Tidak hanya itu, lanjutnya, Cakrawala juga menggambarkan betapa luas dan kayanya negara Republik Indonesia, mulai dari alam, budaya, hingga masyarakatnya yang plural. Namun dapat bersatu dalam balutan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diikat dengan komitmen kebangsaan “Bhineka Tunggal Ika.” Oleh sebab itu, program edukasi publik yang akan membahas isu-isu dunia Komunikasi Hubungan Internasional yang lingkupnya seluas Indonesia tersebut diberi nama “Cakrawala Ambassador Talks.

Ambassador Talks dikemas untuk menjadi sarana edukasi dan diskusi antara Mahasiswa LSPR dan para praktisi Diplomatik, seperti para Duta Besar RI di mancanegara dan Duta Besar Negara-negara sahabat di Indonesia. Objektifnya, untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, informasi, motivasi, dan manfaat segala hal terkait diplomasi kepada para civitas akademik dan masyarakat umum.

Lebih jauh Prita menerangkan, pada sesi pertama, audiens akan mendiskusikan peran Indonesia sebagai pendiri Non-Aligned Movement yang keberadaanya masih relevan hingga saat ini, dimana dunia semakin terfragmentasi dan penuh dengan tantangan baik dari sisi politik maupun ekonomi. Hal ini tentunya menarik untuk mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Selanjutnya, pada sesi kedua, audiens diajak untuk mengikuti perjalanan seorang diplomat yang merefleksikan kembali perjalanan karirnya hingga menjadi Duta Besar di Republik Chile pada tahun 2010 hingga 2014, melalui buku autobiografi yang ditulis oleh Duta Besar Aloysius Lele Madja. “Dari perjalanan karir beliau, banyak pelajaran hingga pengetahuan yang dapat diperoleh dan dijadikan motivasi bagi para mahasiswa yang bermimpi untuk mengikuti jejaknya,” yakin Prita.

Sementara itu, Trias Kuncahyono, Jurnalis Senior Kompas, menegaskan, “Saat ini, upaya banyaknya penulisan buku oleh para tokoh penting hingga diplomat negara menjadi hal yang menarik yang perlu diberikan apresiasi secara luas. Buku ‘Menjelang Senja di Santiago’ merupakan salah satu bentuk nyata bahwa dengan tekad yang gigih, maka kita dapat meraih impian yang diinginkan dari usaha yang dicurahkan. Dengan cerita yang menarik dan apa adanya, buku ini memberikan banyak pelajaran dan inspirasi dengan pengalaman-pengalaman beliau yang tidak terduga memberikan pembelajaran dan inspirasi bagi diplomat muda hingga generasi penerus bangsa lainnya.”

Sejatinya, kinerja diplomatik tersebut penting untuk dikomunikasikan kepada mahasiswa dan masyarakat umum khususnya kalangan muda agar mereka lebih memahami seluk-beluk keunikan kerja diplomasi yang sering dianggap rumit. Oleh karena itu, program Cakrawala Ambassador Talks ini juga dirancang untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kinerja diplomatik kepada kalangan mahasiswa, generasi muda penerus bangsa agar mereka lebih memahaminya dan memotivasi mereka untuk lebih siap dalam mewujudkan cita-cita Para Pendiri Bangsa, dan untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)