MIX.co.id – Setelah 30 tahun hadir di Indonesia, EF Kids & Teens kini berganti nama menjadi English 1 (baca: English One).
Perubahan nama ini menandai babak baru dalam komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan pendidikan berkualitas dengan identitas yang lebih segar dan relevan bagi generasi masa kini.
President Director English 1, Matthew Kenley, di acara peluncuran nama baru English 1, Senin (21/4), di Jakarta mengungkapkan antusiasmenya terhadap rebranding ini.
Transformasi ini, katanya, bukan tentang perubahan melainkan keberlanjutan dan evolusi. English 1 tetap mengusung nilai-nilai inti, metode pengajaran, dan kualitas pendidikan yang telah dipercaya oleh para orang tua dan murid. Nama dan logo baru hadir dengan semangat baru, namun kualitas tetap sama.
“Hari ini, kami menyambut masa depan dengan English 1 dengan pendidikan berkualitas yang sama, hanya dengan identitas yang lebih segar. Misi kami tetap sama, memberdayakan anak-anak dengan pendidikan bahasa Inggris terbaik,” ujarnya.
Pernyataan senada dilontarkan oleh Marketing Director English 1, Rhea Danaparamita. Perubahan ini, menurutnya, bukan hanya tentang nama dan logo baru, tetapi tentang kesiapan menghadapi masa depan.
“Kami ingin mendorong para orang tua untuk melihat English 1 sebagai mitra jangka panjang dalam membentuk anak-anak mereka menjadi individu yang siap menghadapi dunia global melalui pendidikan bahasa Inggris yang menyenangkan, relevan, dan bermakna,” papar Rhea.
English 1 tetap mempertahankan pendekatan pembelajaran yang telah terbukti efektif bagi murid di Indonesia, yakni sistem Learn (belajar), Try (mencoba) dan Apply (praktik langsung).
Learn fokus pada guru-guru yang membangun kepercayaan diri, meningkatkan skill dan mencapai tujuan belajar murid.
Try memungkinkan murid berlatih kapan saja dan di mana saja melalui akses ke konten pembelajaran mandiri yang inovatif secara online.
Sedangkan Apply mendorong murid untuk mempraktikkan skill bahasa Inggris secara langsung dan interaktif melalui Life Club yang rutin diadakan.
English 1 didukung 200 pengajar internasional, yang bekerja...