Jasa Raharja merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tampak giat melakukan transformasi digital. Objektif dari transformasi digital tersebut adalah untuk melakukan optimalisasi bisnis proses, berinteraksi dengan ekosistem, serta menciptakan bisnis model atau platform baru.
Paling anyar, transformasi digital Jasa Raharja diwujudkan melalui peluncuran aplikasi JRku. Dikatakan Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja M. Wahyu Wibowo, aplikasi JRku adalah layanan digital Jasa Raharja untuk masyarakat Indonesia agar dapat mengajukan santunan secara online, pembayaran IWKBU (khusus Pemilik Otobus), cek masa berlaku SWDKLLJ, transfer saldo, dan sebagainya.
"Aplikasi ini telah diluncurkan pada awal Mei 2019 lalu di Lounge Cafe Kementrian BUMN dan telah diunduh oleh lebih dari 5.000 pengguna di Google Play Store dan Apple App Store," ujar Wahyu di sela-sela media gathering yang digelar Jasa Raharja pada hari ini (13/11), di Jakarta.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Jasa Raharja juga melakukan transformasi digital melalui kemitraan dengan Gojek. Melalui kemitraan itu, semua penumpang Go-Car telah terlindungi oleh Jasa Raharja. Ke depannya, Jasa Raharja juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi online lainnya, seperti Grab, agar semua penumpang Grab-Car juga dapat terjamin ketika melakukan perjalanan.
Saat ini, menurut Wahyu, ada empat langkah transformasi digital yang sudah berhasil dilakukan Jasa Raharja. Pertama, Digitalisasi Layanan, yakni penggunaan aplikasi yang berkaitan dengan percepatan pelayanan dan kemudahan informasi. Kedua, Inovasi Cashless Payment berupa implementasi fund transfer, cash card, dan pembayaran santunan online beda Bank. Ketiga, Digitalisasi Pendapatan, yakni integrasi transaksi Sumbangan Wajib di Samsat dan kolaborasi dengan transportasi online. Keempat, Asset Commercialization berupa pemanfaatan aset perusahaan untuk komersial.
