Pendapatan Express Group mengalami kenaikan 13% bila dibandingkan dengan periode Q3 tahun 2014.
PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) resmi mempublikasikan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2015, pada Senin (2/11/2015) di Jakarta. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 721,4 Milyar sampai dengan September 2015, serta mengalami kenaikan sebesar 13% bila dibandingkan dengan periode Q3 tahun 2014.
Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa masih membukukan peningkatan revenue di tengah perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015, selain itu perseroan juga meningkatkan revenue melalui lini bisnis baru dan dengan mengoperasikan 11.240 unit taxi reguler di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Medan, Lombok, dan Padang sebagai unit bisnis utamanya,
“Kondisi pasar yang lesu saat ini memang berakibat pada penurunan daya beli masyaraat, disamping adanya persaingan yang semakin ketat dengan munculnya layanan transportasi berbasis mobile (apps),” sebut GM Coporate Secretary Express Group Merry Anggraini.
Menurut Merry, dalam menghadapi kondisi saat ini (munculnya layanan transportasi berbasis mobile) perseroan juga sedang mempersiapkan beberapa strategi inisiatif untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional serta optimalisasi dari seluruh aset yang dimiliki oleh Perseroan.
Strategi inisiatif terkait, ungkap Merry, akan dilakukan dalam beberapa langkah, seperti perlunya perbaikan serta peningkatan layanan kepada para pelanggan. “Perseroan juga akan memperbaiki kualitas layanan dengan meningkatkan standar layanan dan kebersihan pada unit-unit taxi yang beroperasional untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pelangan,” sebutnya.
Namun, proyek jangka panjang dari Express Group adalah berupaya untuk meningkatkan sistem aplikasi untuk meningkatkan kontrol biaya dan aktivitas kendaraan, termasuk juga mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan taxi.
“Perseroan senantiasa melakukan re-assessment terhadap setiap aset dan lini bisnis, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan optimalisasi aset Perseroan. Bilamana dari hasil re-assessment diketahui terdapat aset yang tidak dapat digunakan secara optimal, penjualan akan aset terkait akan dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan marjin Perseroan.”
Optimalisasi utilisasi juga terus di evaluasi oleh perseroaan, salah satunya dengan melakukan pinjaman. Perseroan meyakini dengan melakukan seluruh strategi inisiatif diatas, peningkatan atas kinerja Perseroan dapat senantiasa dilakukan.