Lisa BLACKPINK memilih gaya sederhana di kampung halaman dengan mengenakan pakaian sehari-hari yang tampak sederhana dan bersahaja. Penampilan sederhana ini mengundang banyak komentar dari netizen, terutama dari Indonesia, dengan banyak yang mengira bahwa dia sedang berlibur di Bali atau Borobudur.
Fenomena ini membuktikan betapa signifikannya pengaruh influencer, khususnya selebriti seperti Lisa BLACKPINK, dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Postingan Lisa tidak hanya berdampak pada penjualan produk (dalam hal ini sarung), tetapi juga mengarahkan minat publik ke tempat-tempat yang ia kunjungi selama perjalanannya, seperti Ayutthaya.
Peran influencer dalam pemasaran produk dan destinasi telah menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki jangkauan yang luas dan bisa mempengaruhi keputusan pembelian pengikut mereka melalui konten yang mereka bagikan. Dalam hal ini, Lisa berperan sebagai influencer yang mempromosikan sarung dan tempat-tempat yang ia kunjungi, dan efeknya sangat besar sampai-sampai toko kain harus membuat daftar tunggu satu bulan untuk memenuhi permintaan.
Dari perspektif hubungan masyarakat, ini juga menunjukkan bagaimana seorang selebriti dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau destinasi lokal. Dalam kasus ini, Lisa, yang merupakan selebriti dengan pengikut yang sangat banyak, mempromosikan kain tradisional dan tujuan wisata di negara asalnya, Thailand. Ini menghasilkan liputan media positif dan minat baru pada budaya dan tradisi Thailand.
Namun, perlu diperhatikan bahwa hubungan masyarakat dan pemasaran harus dilakukan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, perlu ada transparansi mengenai hubungan antara Lisa dan produk atau destinasi yang dia promosikan. Juga penting untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dipromosikan adalah kualitas tinggi dan dapat memenuhi permintaan yang dihasilkan.