Potensi kartu kredit di Indonesia tercatat masih sangat tinggi. Sampai saat ini, penetrasinya masih di angka 10-20%, dengan jumlah pengguna kartu kartu kredit yang mencapai 17 juta. Bandingkan dengan Korea, yang penetrasi kartu kreditnya sudah mencapai 70%. Tingginya potensi kartu kredit di Tanah Air juga ditunjukan dengan terus bertumbuhnya transaksi online maupun pasar e-Commerce. Hal itu makin diperkuat dengan upaya pemerintah di Indonesia yang tengah menggalakkan cashless socety.
Fakta itulah yang akhirnya membuat Shinhan Card Co. Ltd—perusahaan kartu kredit nomnor satu di Korea—cukup percaya diri untuk memasuki pasar kartu kredit di Indonesia dengan menggandeng dua perusahaan ternama di Tanah Air, Indomobil Group dan Asuransi Cetnral Asia (ACA). Ketiganya membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Shinhan Indo Finance.
Perusahaan patungan yang didirikan pada Desember 2015 lalu itu, hari ini (6/2) resmi meluncurkan produk perdananya, kartu kredit ShinhanIndo Card. Dijelaskan CEO Shinhan Indo Finance Kim Dea Young, “Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan. Jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta dengan tingkat penetrasi yang masih rendah, merupakan potensi market yang dapat kami garap. Sebelumnya, kami juga sudah menggarap pasar Kazhakstan dan Myanmar. Ke depan, kami akan menyasar pasar Vietnam atua negara-negara yang populasinya banyak dengan GDP yang bagus.”
Ditambahkan Kim, langkah Shinhan Card menggandeng Indomobil Group beserta ACA lantaran dua perusahaan itu memiliki jumlah karyawan yang cukup tinggi, yakni mencapai lebih dari 20 ribu orang. “Angka itu tentu saja menjadi captive market yang siap kami garap untuk kartu kredit ShinhanIndo Card,” tegasnya.
Diterangkan Tan Kim Piauw, Vice President Director PT Shinhan Indo Finance, pada peluncuran perdana ini, ShinhanIndo meluncurkan enam kartu sekaligus. Dari keenam kartu tersebut, empat kartu untuk segmen individu dan dua kartu untuk segmen korporat. “Untuk empat kartu kredit individu, yakni ShinhanIndo Card Hi-Cash Silver, Gold, Platinum, dan The In-Finite. Sedangkan untuk kartu kredit korporat, ada Gold dan Platinum,” tandasnya.
Tak tanggung-tanggung, Shinhan Indo mematok target menjadi salah satu pemain utama di pasar kartu kredit di Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Namun, sebagai tahap awal, target kartu kredit Shinhan Indo di tahun 2017 ini diharapkan dapat mencapai 20 ribu. "Target tersebut diharapkan berasal dari captive market seperti karyawan Indomobil Group dan ACA. Tidak tertutup kemungkinan, kami juga menggarap para delaer dan pelanggan yang potensial dari kedua perusahaan tersebut," ungkap Tan.
Lantas, strategi apa yang dilancarkan Shinhan Indo untuk mencapai target tersebut? Dijawab Tan, "Kami menawarkan sejumlah added value kepada calon pemegang kartu kredit. Antara lain, kecepatan Hi-Cash Point sebesar 1 Hi-Cash Point untuk nilai pembelanjaan minimal Rp 200, real cash cash back dimana point yang dikumpulkan dapat dtukar dengan uang tunai, serta kecepatan waktu proses mulau dari pengajuan hingga penerbitan kartu kresit yang hanya dua minggu."
Sementara itu, untuk layanan, Shinhan Indo juga merilis ShinhanIndo Fan, yakni aplikasi mobile untuk para pengguna ShinhanIndo Card. "Melalui aplikasi mobile ShinhanIndo Fan, pengguna dapat mengajukan kartu kredit, aktivasi, permohonan kenaikan limit, penangguhan, laporan kartu hilang atau kecurian, peningkatan batas pinjaman kartu kredit, melihat riwayat transaksi dan tagihan, melakukan pemblokiran sementara, dab sebagainya," tutur CEO Shinhan Card Wi Sung Ho.
Ke depannya, ditegaskan Wi Sung Ho, aplikasi mobile itu akan menawarkan layanan inovatif lainnya. Antara lain, mobile card (pembayaran dengan kartu kredit langsung melalui ponsel, pembayaran cepat atau fast track payment, serta penambahan afiliasi dengan perusahaan-pwrusahaan eCommerce di Indonesia," tutupnya.