MIX.co.id - The Apurva Kempinski Bali resmi menghadirkan fashion show bertajuk “Magnificent Toba for the World” pada pertengahan Juli ini (17/7). Melalui fashion show tersebut, ditampilkan 30 koleksi Ulos karya Torang Sitorus dan kebaya karya rekan-rekannya, Junot Hutabarat dan Nila Nasution.
Fashion show “Magnificent Toba for the World” merupakan bagian dari kampanye Unity in Diversity atau 'Bhinneka Tunggal Ika', yakni program yang mengangkat budaya dan warisan dari 7 pulau besar di Indonesia. Sepanjang tahun, identitas budaya seperti keragaman kuliner, permainan tradisional, serta keahlian tangan dari setiap daerah dikemas dalam rangkaian pengalaman tamu The Apurva Kempinski Bali.
“Indonesia adalah negara yang sangat kaya, dan melalui gerakan Unity in Diversity, kami mencoba menceritakan kisah-kisah dari berbagai bagian bangsa. Sementara itu, orang Sitorus memiliki visi yang sama dalam memperkenalkan kekayaan negara kepada dunia, dan kami berharap kerja sama ini dapat menginspirasi orang-orang di sekitar kita untuk terus melestarikan keindahan kerajinan Indonesia,” papar Vincent Guironnet, General Manager The
Apurva Kempinski Bali.
Untuk lebih mendukung kampanye Unity in Diversity tersebut, Torang Sitorus juga ambil bagian dengan menciptakan balutan yang dipakai secara eksklusif oleh Lady in Red The Apurva Kempinski Bali. Lady in Red merupakan ambassador dari Kempinski Hotels, yang ada di setiap hotel Kempinski di berbagai belahan dunia.
Tak hanya perancang busana, Torang Sitorus juga dikenal sebagai kolektor ulos terkemuka. Sedikitnya ada 2.000 lembar ulos yang menjadi koleksi Torang. Sebagai seorang keturunan Batak, Torang Sitorus telah mendedikasikan dirinya untuk melestarikan kain tradisional, sekaligus membantu para pengrajin lokal di wilayah tersebut.
Berkat karyanya, Torang Sitorus dinobatkan sebagai salah satu dari 75 ikon prestasi Pancasila pada tahun 2020. Perancang busana yang sangat terkenal ini juga telah menerbitkan bukunya tentang Ulos, berjudul 'Identity in a Piece of Cloth the Batak Ulos', di mana ia mencatat 20 tahun perjalanannya tentang keunikan dan cerita dari kain tradisional ini.
“Kehidupan kita sebagai orang Batak sangat erat kaitannya dengan ulos. Mulai dari kelahiran, pernikahan hingga kematian, ulos adalah bagian besar dari hidup kami. Ini benar-benar menarik bagi saya dan saya senang berbagi momen spesial ini dengan The Apurva Kempinski Bali,” ungkap Torang Sitorus.
*