“Kekuatan utama dari teknologi adalah kemampuannya membantu kita menghemat waktu pengerjaan. Mengingat waktu sama bernilainya seperti uang, penghematan tersebut akan berdampak positif pada kinerja bisnis,” ungkap Steve.
Sementara Anthony Kosasih, Chief Operating Officer Mekari, mengatakan bahwa dengan membuat pekerjaan lebih efisien, AI memberi keleluasaan bagi karyawan untuk mengalihkan waktu dan tenaga untuk melakukan tugas yang lebih strategis. Dengan demikian, bisnis dapat memfokuskan SDM terbatasnya ke pekerjaan yang betul-betul berdampak signifikan pada kinerja.
“AI bisa memperkuat kapasitas penyelesaian pekerjaan bahkan hingga 5 atau 10 kali, sehingga kinerja bisnis akan ikut terdongkrak secara signifikan,” jelasnya.
Anthony menerangkan, AI akan memperkuat kemampuan perusahaan menciptakan layanan baru bagi konsumen sehingga perusahaan mendapatkan kesempatan lagi untuk menumbuhkan laba. AI akan membuka banyak sekali peluang baru, dan salah satu peluang tersebut adalah cara-cara kreatif dalam melayani konsumen.
Riset Mekari berjudul ‘Artificial Intelligence Adoption Readiness of Businesses in Indonesia’ menemukan bahwa 62 persen perusahaan yang sudah memiliki ekosistem teknologi mempunyai potensi untuk mengadopsi AI.
Terkait dengan hal tesebut, Mekari baru-baru ini mengintegrasikan AI ke dalam Mekari Qontak, solusi chatbot dan CRM, yang membantu agen untuk menganalisa dan merangkum percakapan dengan konsumen sehingga konsumen mendapatkan respon lebih cepat. ()