Edukasi tentang pentingnya sarapan sehat merupakan salah satu komitmen yang diusung Herbalife Nutrition, perusahaan nutrisi global yang bertujuan membuat dunia lebih sehat dan bahagia. Untuk itu, sejak tiga tahun lalu, Herbalife turut berpartisipasi dalam program pemerintah bertajuk "Pekan Sarapan Nasional" (Pesan).
"Kami sudah tiga kali berpartisipasi dalam program Pekan Sarapan Nasional, yang jatuh setiap bulan Februari. Bahkan, tahun ini, edukasi tidak hanya dilakukan di Jakarta. Melainkan, juga dilakukan di lebih 38 kota di Indonesia melalui member Herbalife," ujar Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Andam Dewi, pada hari ini (9/5), di Jakarta.
Selain itu, Herbalife juga mengedukasi masyarakat tentang sarapan sehat ala Herbalife. Yakni, dengan mengkonsumsi produk-produk Herbalife seperti Shake, Aloe, Teh, hingga Protein. "Dan, di setiap kegiatan yang digelar Herbalife, kami juga melakukan edukasi tentang pentingnya sarapan sehat," ujat Andam.
Komitmen Herbalife tentang sarapan sehat juga diwujudkan lewat survey tentang sarapan sehat di Asia Pasifik yang melibatkan 5.500 responden di 11 negara, yakni Australia, HongKong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Survey dilakukan pada Maret 2019.
Studi "The Asia Pacific Healthy Breakfast Survey 2019" tersebut mengungkapkan, 75% responden Indonesia memilih 2-3 jam setelah bangub tidur di pagi hari sebagai waktu yang ideal untuk sarapan. Sementara mayoritas orang Indonesia (71%) memilih sarapan di rumah, sebelum mereka berangkat berkativitas.
Temuan lainnya adalah sejumlah faktor utama dalam menentukan pilihan menu sarapan. Hasilnya, 64% mengatakan bahwa makanan sehat sebagai faktor utamanya. Selanjutnya, disusul oleh penyajian yang mudah (60%), makanan bernutrisi (59%), dan rasa makanan (52%).
Sementara itu, terkait siapa saja yang memberikan pengaruh positif kepada masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi sarapan sehat setiap harinya, ternyata mayoritas (78%) menjawab keluarga. Kemudian, diikuti oleh media (26%), teman (25%), dan nutrisionis (25%).
Lantas, apa yang menjadi penghalang orang Indonesia untuk sarapan sehat? Hasilnya, 62% reaponden mengatakan bahwa keterbatasan waktu menjadi penghalang utama. Penghalang lainnya adalah terlalu banyak hal yang harus dipersiapkan (31%), tidak mau repot (31%), dan butuh banyak biaya (26%).