MIX.co.id - Kinerja keuangan Hotel Sahid Jaya International sepanjang tahun 2023 berhasil tumbuh berkelanjutan dengan tren pertumbuhan positif. Pendapatan Hotel Sahid pada 2023 mengalami kenaikan sebesar 47,51 persen, dari Rp 90,23 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 133,10 miliar pada tahun 2023.
Pertumbuhan pendapatan 9erseroan berdampak pada net profit yang turut bergerak positif sebesar 25,21 persen, dari minus 30,17 miliar pada tahun 2022 menjadi minus 22,56 miliar pada tahun 2023. Selanjutnya, untuk average room rate juga mengalami kenaikan sebesar 3,62 persen dari tahun 2022 ke tahun 2023.
“Kontributor segmentasi pendapatan dari tahun 2022 hingga tahun 2023 masih dari segmen Food and Beverage dengan pertumbuhan kenaikan sebesar 8% dari 51 persen menjadi 59 persen. Perseroan juga menyadari bahwa masih terdapat potensi untuk peningkatan lebih lanjut khususnya dalam pendapatan dari sektor kamar. Perseroan tentunya terus merencanakan langkah-langkah serta upaya untuk meningkatkan occupancy kamar dengan pemasaran dan promosi yang lebih gencar serta melakukan renovasi kamar-kamar untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan sehingga diharapkan dapat mendongkrak Average Room Rate,” tutur Direktur PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Hengky Roy,
Lebih jauh ia menjelaskan, tahun 2023 merupakan tahun dimana perekonomian nasional menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dan tetap bertahan ditengah kondisi perekonomian global yang tidak pasti. Namun, perseroan terus optimis dan meyakini bahwa tahun 2023 merupakan momentum bagi perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 5,05 persen atau lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen. Meski demikian, realisasi di tahun 2023 telah melebihi proyeksi pemerintah yaitu sebesar 5 persen.
Kontributor utama dari Produk Domestik Bruto (PDB) adalah sektor konsumsi rumah tangga yang mencapai 4,82 persen dan dari sektor investasi memberikan kontribusi sebesar 4,40 persen. Dengan adanya geliat dari kontributor segmen investasi tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia masih sangat kuat serta potensi pasar yang besar masih menjadi daya tarik tersendiri untuk meyakinkan para Investor menanamkan modalnya di Indonesia.
“Namun, perseroan tetap waspada dan melakukan antisipasi serta strategi jangka panjang terhadap faktor-faktor apabila terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Perseroan di tahun-tahun mendatang," ungkap Hengky.
Pada tahun 2023, untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia mencapai 1,14 juta pengunjung dimana peningkatan tersebut terjadi sebesar 20,17 persen dibandingkan Desember 2022 atau jika dibandingkan bulan November 2023 terjadi peningkatan sebesar 22,91 persen.
Sementara itu, untuk jumlah kunjungan wisatawan nasional tahun 2023 mencapai 676 ribu pengunjung dengan peningkatan sebesar 15,05 persen dibandingkan Desember 2022 atau jika dibandingkan bulan November 2023 terjadi peningkatan sebesar 2,63 persen.
Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nasional maupun...