Event off-line, baik konser musik, olahraga, seminatmr, hingga pameran selalu identik dengan kerumunan massa. Tak heran, jika event menjadi sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Bahkan, sejumlah pakar yang memprediksi event sebagai industri yang paling akhir untuk bangkit kembali.
Dalam hari kedua "Indonesia Brand Forum 2020" yang dihelat Inventure, CEO Inspiro Ndang Mawardi mengatakan, dalam jangka pandek pada beberapa minggu ke depan, prioritas utama industri ini adalah menyusun dan melaksanakan protokol Covid-19 secara ketat dan konsisten.
"Saat ini, Kemenparekraf bersama seluruh stakeholders industri event sedang mengejar target untuk menghasilkan protokol Covid-19 dan akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Sekarang kami sedang bekerja keras untuk memfinalisasi. Protokol ini untuk memberikan panduan dan jaminan kepada masyarakat mengenai keselamatan pelaksanaan event di tengah pandemi Covid-19," paparnya.
Menurut Ndang, panduan dan jaminan ini penting agar masyarakat memiliki rasa percaya dan yakin untuk menghadiri event, baik konser musik, seminar, pameran, maupun event olahraga. Rasa percaya dan yakin inilah, ditegaskan Ndang, menjadi faktor kunci bangkitnya kembali industri event di Indonesia.
Walaupun para EO (Event Organizer) sudah menyiapkan gelaran event yang banyak di kenormalan baru ini, diyakini Ndang, namun jika masyarakat tak menghadirinya karena takut dengan risiko tertular Covid-19, maka event-event itu tak akan bisa berlangsung baik.
Dia menegaskan bahwa industri event akan cepat pulih jika adanya keseriusan para stakeholders industri ini, termasuk pemerintah. "Para pakar memprediksi bahwa event merupakan sektor yang paling akhir pulih. Namun, kami para pelaku bisnis event tak mau itu terjadi. Kami akan bangkit lebih cepat," yakinnya.