Industri Otomotif Indonesia Sangat Potensial

Masih dalam rangkaian Indonesia International Motor show (IIMS) 2012. Gaikindo menggelar konferensi internasional, The 7th Indonesia International Automotive Conference (IIAC) bertempat di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (24/9) lalu. Acara yang dihadiri oleh para pelaku industri otomotif nasional tersebut membahas kebijakan dan arahan strategis bagi kendaraan dengan emisi karbon rendah serta pandangan masa depan otomotif nasional.

Produksi kendaraan di wilayah ASEAN diperkirakan mecapai 3,8 juta unit tahun 2012, dan ditargetkan menjadi 6,5 juta unit di tahun 2020.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memiliki target untuk menurunkan emisi rendah karbon menjadi 25% pada tahun 2020. “Perlu komitmen penuh dari para pelaku industri, pemerintah, serta industri minyak dan gas bumi, agar hal ini dapat terwujud,” paparnya.

Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Farah Ratnadewi, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal, “Saat ini pasar Indonesia terbuka dan sangat potensial bagi investor dalam dan luar negeri di sektor otomotif,” ungkapnya saat ditanya mengenai penciptaan kendaraan ramah lingkungan bagi industri.

Pada konferensi tersebut pula, Jessada Thongpak, Senior Analyst IHS Automotive, memberikan paparan bahwa produksi kendaraan di wilayah ASEAN diperkirakan mecapai 3,8 juta unit tahun 2012, dan ditargetkan menjadi 6,5 juta unit di tahun 2020, dimana hal tersebut bisa juga tingkat emisi yang tinggi. Jessada pun kembali mengingatkan peserta konferensi, “kini Thailand dan Indonesia menjadi basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara”.

Indonesia sendiri, di tahun 2011 telah menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN menggantikan posisi Thailand. Namun tetap rasio penetrasi-nya masih kecil sekitar 45 kendaraan per 1000 orang. Rasio penetrasi yang kecil, menjelaskan bahwa masih banyak peluang di industri ini, apalagi didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat tingkat menengah yang kian meningkat.

Namun dengan banyaknya kendaraan yang diproduksi, jelas merupakan sebuah kekhawatiran bagi tingkat emisi di tanah air, karenanya disamping memproduksi kendaraan rendah karbon, yang menjadi target selanjutnya pemerintah Indonesia selanjutnya adalah tingkat penggunaan yang lebih besar terhadap bahan bakar gas. “Pertamina mendukung pemerintah dalam konversi gas alam (CNG) untuk transportasi umum sebesar 72% di akhir tahun 2014,” jelas Hari Karyuliarto, Direktur Gas PT Pertamina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)