Jumlah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Indonesia yang kini mencapai lebih dari 50 juta merupakan pasar yang sangat seksi untuk digarap. Oleh karena itu, Gadjian sebagai aplikasi pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penggajian berbasis cloud, memutuskan untuk membidik segmen UMKM maupun lean enterprises.
Dijelaskan Afia R. Afriati, Co-Founder dan CEO Gadjian, aplikasi Gadjian sudah diluncurkan sejak akhir Mei 2016 lalu. Tepat setahun, kinerja Gadjian menunjukkan performa yang signifikan. Bahkan, melebihi dari target yang dipatok di awal. “Saat ini, user atau UMKM yang telah menggunakan aplikasi Gadjian sudah mencapai 150 perusahaan yang berasal bergerak di industri konsultan, TI (Teknologi Informasi), dan kuliner. Adapun pertumbuhan user tiap bulannya mencapai dua digit dan pertumbuhan revenue-nya mencapai tiga digit tiap bulannya,” ujarnya.
Lantas, apa saja added value yang ditawarkan Gadjian kepada para pelaku bisnis UMKM? Dijawab Afia, tantangan terbesar dari UMKM adalah bujet yang terbatas. Sementara itu, mereka dituntut untuk tetap efesien dan produktif. Lewat aplikasi Gadjian, pelaku bisnis UMKM tak perlu merekrut personil khusus untuk mengurus pekerjaan HR (Human Resources). Dengan demikian, mereka dapat hemat SDM, hemat waktu, efesien, dan produktif.
“Aplikasi Gadjian dapat melakukan beragam tugas HR. Mulai dari fitur data personalia, menghitung catatan kehadiran, menghitung penggajian dan THR, pengajuan sakit dan izin, kelola cuti, kelola pinjaman karyawan, penghitungan PPH 21, penghitungan BPJS, hingga Employee Self Service,” papar Afia yang mematok pertumbuhan 10 kali lipat di 2018.
Harga yang ditawarkan oleh Gadjian, menurut Afia, terhitung reasonable bagi pelaku bisnis UMKM. Untuk paket basic, harganya mencapai Rp 12.500 per karyawan per bulan. Sedangkan untuk paket premium, harganya Rp 20.000 per karyawan per bulan. “Jika sebuah UMKM memiliki 50 karyawan dan mereka memilih paket premium, maka biaya yang harus dikeluarkan per bulannya untuk urusan HR hanya Rp 1 juta. Angka itu lebih murah dibandingkan jika mereka harus merekrut seorang karyawan untuk urusan HR yang minimal bergaji UMR sebesar Rp 3 juta lebih,” lanjutnya.
Sukses dengan aplikai Gadjian dan demi melengkapi layanan aplikasi Gadjian, hari ini (23/5), Gadjian meluncurkan aplikasi barunya, Hadirr. Diterangkan Afia, Hadirr adalah aplikasi absensi berbasis mobile, yang saat ini dapat diunduh di Android. “Baik aplikasi Gadjian maupun Hadirr sangat mudah digunakan,” yakinnya.
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah yang pelik bagi banyak perusahaan di Indonesia, yang karyawannya tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error, sehingga merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itulah, kami meluncurkan aplikasi Hadirr guna menjawab kebutuhan itu,” katanya beralasan.
Saat ini, ditambahkannya, Hadirr telah diujicoba di beberapa perusahaan. Salah satunya, di sebuah perusahaan penyedia jasa dengan jumlah karyawan sektiar 10 ribu orang. “Untuk memperkenalkan dan memperluas market Gadjian maupun Hadirr, kami menggandeng Telkomsel lewat program 'Instant Office'. Dengan program tersebut, Telkomsel menawarkan paket bundling konektivitas internet sekaligus aplikasi-aplikasi inti pengelolaan bisnis, termasuk Gadjian untuk mengelola administrasi SDM dan penggajian,” tutupnya.