ONE Championship, properti media olahraga terbesar di Asia, akan segera menayangkan program realty show "The Apprentice: ONE Championship Edition" pada Maret 2021. Berbeda dengan program regularnya, pada "The Apprentice: ONE Championship Edition", kompetisi yang dihadirkan tidak semata bisnis atau dunia kewirausahaan. Namun, disajikan juga tantangan fisik, di mana semua kandidat akan bersaing bersama dan melawan beberapa nama besar dalam seni bela diri.
Setidaknya, ada lima isu yang diangkat di program "The Apprentice: ONE Championship Edition", yang akan tayang di AXN dan platform sekaligus jaringan TV lain di Asia seperti MediaCorp (Singapura), Abema (Jepang), KompasTV (Indonesia), Amarin TV (Thailand), LINE TV (Thailand), Jaringan TV5 (Filipina), dan HTV (Vietnam). Di Tiongkok, "The Apprentice: ONE Championship Edition" tayang melalui platform Douyin, Xigua, dan Toutiao.
Pertama, "The Apprentice: ONE Championship Edition" menawarkan adegan realitas yang intens dengan drama yang tinggi. Di program ini, digambarkan bagaimana para kandidat berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan tugas agar mencapai tujuan mereka.
Kedua, kejamnya persaingan dalam dunia nyata digambarkan dalam tayangan "The Apprentice: ONE Championship Edition". Ke-16 kandidat yang berasal dari latar belakang yang berbeda, semuanya akan bersaing untuk mendapatkan tawaran pekerjaan sebesar $ 250.000 untuk bekerja sebagai anak didik Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong di Singapura.
Ketiga, di program ini, para kandidat dihadapkan pada situasi yang sangat sulit dan pada masalah yang tampaknya mustahil. Dibutuhkan kecerdasan, kemauan, dan kecerdasan bisnis yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, apalagi memenangkan tantangan. Di program ini, pemirsa juga diajarkan bagaimana hal-hal kecil memiliki pengaruh.
Keempat, di program ini, digambarkan bagaimana para kandidat harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka sendiri. Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong senantiasa menekankan bahwa dalam karir, kegagalan merupakan salah satu guru terhebat dalam hidup. “Anda harus bertanggung jawab atas kegagalan Anda sendiri, karena itulah artinya menjadi seorang profesional,” ucapnya.
Kelima, di program ini ditekankan pula bahwa komunikasi adalah “raja”. Seringkali, ketika tim gagal dalam sebuah tantangan, dikarenakan adanya gangguan dalam komunikasi. Komunikasi yang buruk menyebabkan berbagai masalah muncul. Di dunia nyata, tim sukses adalah tim yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan tim lainnya. Perusahaan yang hebat adalah perusahaan yang mendorong orang untuk berkolaborasi dan bekerja sama, yang notabene melibatkan komunikasi yang efektif dengan rekan kerja.