Ini Tiga Isu Prioritas Terkait Perempuan yang Diusung G20 Empower

MIX.co.id - Melanjutkan Plenary Meeting pertama, Group of Twenty (G20) Empower Presidensi Indonesia kembali menggelar Plenary Meeting kedua di Yogyakarta, pada tanggal 17-19 Mei 2022. Kali ini, Plenary Meeting berfokus pada isu percepatan dalam mendorong kontribusi peran perempuan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Diungkapkan Chair G20 EMPOWER yang juga Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya, pada konferensi pers G20 yang digelar Mei ini (17/5) di Yogyakarta, "Agenda utama pertemuan kedua G20 Empower ini adalah membahas urgensi peran perempuan dalam UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan kalangan usaha swasta perlu mendorong penerapan kebijakan dan praktik lebih jauh sebagai dukungan kepada UMKM milik perempuan agar mampu menghadapi segala tantangan yang ada."

Lebih jauh ia menerangkan, ada tiga isu prioritas di G20 Empower. Pertama, akuntabilitas untuk implementasi G20 Empower KPI (Key Performance Indicator). Kedua, UKM perempuan sebagai penggerak ekonomi. Ketiga, membangun ketahanan digital dan keterampilan masa depan untuk perempuan.

Terkait dukungan XL terhadap G20 Enpower, diakui Yessie, karena aliansi antara sektor dan publik di dalam presidensi tersebut adalah action driven. "Artinya, bukan sekadar wacana, karena memang ada pengukuran atau KPI. Dan, salah satu KPI-nya adalah jumlah pemimpin perempuan di masing-masing perusahaan, yang diharapkan mencapai 25%," papar Yessie.

Saat ini di XL, lanjutnya, jumlah pemimpin perempuan sudah mencapai 30%, yang berasal dari level supervisor, head group, hingga direktur. "Saat ini, dari enam direktur di XL, dua adalah direktur perempuan," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, dituturkan Rina Prihatiningsih, Co-Chair G20 EMPOWER yang menjabat sebagai COO sekaligus salah satu pemilik PT Infinite Berkah Energi & WKU Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Ketenagakerjaan IWAPI, hasil dari pertemuan kedua G20 Empower beserta dengan hasil dari pertemuan pertama dan ketiga nanti akan menjadi bagian dari komunike untuk G20 Empower Presidensi Indonesia.

"Hasil yang diharapkan dari pertemuan di Yogyakarta ini antara lain rancangan rekomendasi tindakan yang harus diambil oleh sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan UMKM Perempuan, hingga rancangan dukungan yang diminta dari pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat pertumbuhan UMKM perempuan," urai Rina.

Selain itu, lanjut Rina, pertemuan G20 Empower kali ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah di luar berbagai rekomendasi yang diberikan. Pertama, membuka wawasan berbagai kalangan, terutama pemerintah dan swasta tentang pentingnya peran dan kepemimpin perempuan dalam usaha kecil dan menengah. Kedua, mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah untuk merealisasikan komitmen dan rencana aksi dari sektor swasta. Ketiga, perlunya melakukan ideasi dengan Advocate G20 Empower terkait bentuk dan rencana aksi yang dapat dilakukan sektor swasta mengenai penumbuhan UMKM yang dipimpin oleh perempuan.

Masih dalam rangkaian plenary meeting kedua G20 Empower ini, Rina menambahkan, juga dilaksanakan pertemuan yang membahas mengenai membangun kembali produktivitas kaum perempuan pascapandemi. "Pembahasan akan berkisar pada mengapa pemerintah perlu untuk meningkatkan kembali produktivitas perempuan pascapandemi, serta bagaimana sektor swasta dapat mendorong produktivitas perempuan pascapandemi tersebut," ungkapnya.

Diimbuhkan Eko Novi Ariyanti, Government Representative G20 Empower yang juga Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha KPPPA, G20 Empower memiliki advocates, yakni para pemimpin beragam perusahaan swasta di Indonesia yang menjadi penggerak nilai-nilai atau isu prioritas yang diperjuangkan G20 Empower guna mengakselerasi terciptanya kesetaraan gender.

Peran dari G20 Empower advocate adalah sebagai Champion dalam menyebarkan pesan dan temuan dari G20 Empower serta mempromosikan action dan komitmen G20 Empower dalam perusahaanya; memberikan masukan substansi dan keahlian kepada anggota G20 Empower melalui membagikan data dan analisis serta kebijakan dan rekomendasi terkait KPI G20 Empower; memperkuat jejaring; dan terlibat dalam jejaring seperti terlibat dalam capacity building dan sharing session.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)