MIX.co.id - Pemenang program kompetisi “IoT Creation 2021: Solution Hunt for Economic Recovery” resmi diumumkan pada penghujung September ini (30/9). Di program yang memasuki tahun ketiga ini, para pemenang berhak mendapatkan hadiah utama Sertifikasi Perangkat SDPPI dan uang tunai.
Kompetisi IoT Creation 2021 berfokus pada pengembangan solusi yang dapat diimplemetasikan oleh masyarakat. Program ini juga merupakan kolaborasi antara Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI).
Solusi IoT Smart Coffee Roastery karya TTG Team dari Lombok Barat berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi IoT Creation kali ini. Disusul oleh solusi Battery Monitoring System karya ETA Indonesia dari Surabaya sebagai pemenang kedua dan Monitoring Tekanan Air Pintar karya Mantis Indonesia dari Bogor sebagai pemenang ketiga.
Diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, saat mengumumkan para pemenang pada akhir September ini (30/9), “Pemberdayaan berbasis komunitas juga harus ditingkatkan agar pegiat industri lokal semakin kompeten dalam memproduksi dan mengembangkan bisnis berbasis aplikasi. Kami berharap pekerjaan besar membangun ekosistem 5G dan IoT ini, juga dapat didorong secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kepentingan, baik operator seluler, industri-industri di dalam negeri, akademisi, maupun komunitas pengembang solusi IoT.”
Lebih jauh ia menegaskan, pengembangan IoT yang ditambah dengan kehadiran teknologi 5G di Indonesia, harus memberikan kesempatan dan peluang pada potensi di dalam negeri sendiri. “Kami memandang pembangunan jaringan 5G ini bukan hanya sebagai infrastruktur, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun ekosistem lokal, terutama ekosistem pada lapisan atau layer aplikasi,” tandasnya.
Diimbuhkan Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, IoT akan dapat benar-benar menguntungkan dan bermanfaat jika sifatnya lokal dan spesifik. Keunikan ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri.
“Solusi IoT generik belum tentu menguntungkan di Indonesia sehingga para makers, startup, dan industri mempunyai ruang untuk mendapatkan pasar. Hal ini dapat diwujudkan jika SDM (Sumber Daya Manusia) lokal memiliki kapabilitas cukup dan menawarkan beragam solusi yang memadai. Solusi unik ini hanya bisa diimplementasikan kalau banyak dilakukan oleh pengembang lokal. Artinya, konteks pemanfaatan IoT di Indonesia ini membutuhkan touch atau kreativitas anak bangsa," ia meyakini.