Emas ternyata masih menjadi jenis investasi yang paling disukai orang Indonesia. Menurut catatan lembaga riset pemasaran Inside ID di 2018, rata-rata orang Indonesia mengalokasikan 13% pendapatannya untuk tabungan dan investasi. Dari alokasi tersebut, orang Indonesia menyisihkan 79% ke pundi tabungan dan 21% digunakan untuk berinvestasi. Yang menarik, setengah (50%) dari orang Indonesia ternyata mempunyai investasi emas. Selanjutnya, disusul oleh investasi lainnya, seperti deposito (37%), properti (30%), reksadana (22%), dan saham (17%).
Tak heran, jika PT Sampoerna Gold Indonesia (SGI), anak perusahaan Sampoerna Group, pada hari ini (11/11) meluncurkan produk logam mulia WARIS. Memiliki kadar sebesar 99,99%, WARIS akan dipasarkan dalam ukuran 10 gram dengan mengusung desain batik unik khas Sampoerna. WARIS juga dilengkapi dengan sistem deteksi keaslian berbasis kode QR unik guna menjaga keaslian barang.
Pemilihan nama WARIS mengambil inspirasi dari prinsip yang dipegang teguh oleh Putera Sampoerna, generasi ketiga pendiri Sampoerna Group bahwa warisan paling berharga bagi generasi penerus adalah pendidikan berkualitas. Emas yang memiliki karakteristik cenderung tahan terhadap inflasi, harga cenderung stabil bahkan meningkat dalam gejolak ekonomi, dan mudah dicairkan kembali. Ketiga alasan tersebut menjadikan emas cocok sebagai investasi jangka panjang, untuk keperluan pendidikan ataupun lainnya.
Diungkapkan CEO PT SGI John Aryananda, “Sebagai perusahaan dengan rekam jejak bisnis lebih dari 100 tahun di Indonesia, merek Sampoerna telah mengakar kuat di tengah masyarakat dan diharapkan menjadi jaminan keamanan dalam memperoleh logam mulia autentik dan berkualitas tinggi.”
Untuk memasarkan WARIS, ditambahkan John, SGI menunjuk distributor yang kredibel, memiliki jaringan luas dan terbukti, mampu menyerap produksi WARIS, serta berbasis daring. Di antaranya, toko perhiasan online ORORI dan platform aplikasi mobile e-mas.
“Platform berbasis online menjadi salah satu kriteria kunci kami dalam menjalin kerja sama dengan distributor. Membeli logam mulia harus menjadi pengalaman yang mudah dan praktis, tetapi tetap aman,” yakin John.
(Foto: Ihsan Sulaiman)