Ipsos Rilis Global Trends Report 2024

MIX.co.id – Ipsos, perusahaan riset pasar dan polling, meluncurkan edisi terbaru Global Trends Report 2024 yang menandai peringatan ke-10 tahun perjalanan Global Trends Report.

CEO Ipsos APEC, Hamish Munro, menyampaikan bahwa insight dari Report Ipsos Global Trends 2024 ini memberikan peta jalan bagi brand yang sedang menghadapi lanskap yang terus berkembang.

Edisi terbaru yang menawarkan insight berharga tentang perubahan sentimen konsumen, transformasi sosial, dan dinamika pasar di 50 negara.

“Persimpangan antara teknologi, tradisi, dan sustainability menawarkan peluang unik bagi bisnis di Asia untuk berinovasi dan tetap relevan dengan konsumen," ujarnya di acara peluncuran, Rabu (11/12), di Jakarta.

Bertajuk Ipsos Global Trends 2024: “In Search of a New Consensus: From Tension to Intention”, laporan ini juga mengeksplorasi tren utama yang membentuk kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, serta pasar global lainnya.

Temuan dalam Global Trends 2024 antara lain mengidentifikasi tiga tren utama yang mendominasi kawasan Asia-Pasifik (APAC).

Pertama, tren tentang teknologi yang menginspirasi (technowonder). Dalam hal ini, konsumen di APAC, terutama di Indonesia, India, dan Thailand, menunjukkan optimisme terhadap kemajuan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI).

Di Indonesia, 68% responden percaya bahwa AI memiliki dampak positif bagi dunia, jauh di atas rata-rata global sebesar 57%. “Saat ini AI diadopsi oleh hampir semua sektor industri di Indonesia,” ujar Andi Sukma, Executive Director Ipsos Indonesia.

Dari sektor perbankan, otomotif, e-commerce, hingga transportasi, semuanya mengadopsi AI. “Industri mana yang paling dominan mengadopsi AI, menurut saya, komposisinya merata. Hampir semua sektor industri di Indonesia mengadopsi AI,” imbuh Andi.

Sikap optimisme terhadap AI ini disertai dengan kekhawatiran signifikan terkait privasi data, di mana 76% konsumen APAC khawatir tentang bagaimana informasi mereka digunakan. Untuk itu, ke depan, privasi data sangat urgen untuk membangun kepercayaan.

Kedua, tren kembali ke sistem lama (retreat to old systems). Nostalgia dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga mendorong brand untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi modern.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)