MIX.co.id - Penyedia solusi keamanan IT, Netpoleon Indonesia, menjalin kerja sama distribusi strategis dengan Splunk Inc., pemimpin dalam keamanan dan data analisis. Kerja sama tersebut sebagai wujud komitmen kedua perusahaan dalam menyediakan cyber security dan data analytics solutions termutakhir kepada pasar Indonesia.
Diungkapkan Agung Samadi, Country Manager Netpoleon Indonesia, “Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Splunk dan memperluas portfolio kami dalam cybersecurity dan data analytics solutions."
Saat ini, lanjutnya, data, sekuritas, dan analytics menjadi sangat penting. Hal itu terlihat dari meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahaan terkait proteksi data atau cyber security.
"Kami yakin pasarnya (cyber security) akan terus bertumbuh, karena trennya dari tahun ke tahun naik. Bahkan, pada saat Covid-19, dimana hampir setiap sektor turun, pasar cyber security justru naik. Hal ini dipicu dari bertumbuhnya tingkat kesadaran perusahaan bahwa cyber security itu penting, termasuk regulasi pemerintah," katanya, pada saat konferensi pers hari ini (8/12), di Jakarta.
Menurut Agung, kerja sama dengan Splunk juga memungkinkan Netpoleon untuk menyediakan perangkat yang dibutuhkan oleh pelanggan agar tetap menjadi yang terdepan dalam lanskap cybersecurity yang sedang berkembang.
Mengenai kerja sama dengan Netpoleon Indonesia, Raen Lim selaku Group Vice President of Asia Splunk mengatakan, "Netpoleon telah menjadi distributor Splunk di Filipina sejak tahun 2012. Dengan keahlian mereka yang mendalam dan kredibilitas regional, kami sangat antusias untuk memperluas kemitraan ini ke Indonesia dan membantu membangun ketahanan digital perusahaan-perusahaan secara lokal."
Melalui kesepakatan ini, Netpoleon Indonesia dan Splunk menyediakan solusi terdepan di industri untuk Cybersecurity dan Observability, dengan shared data platform. Dengan Splunk, Tim SecOps, ITOps, dan tim Engineering mendapatkan solusi yang dibuat secara spesifik dengan kebutuhan mereka serta mendapat manfaat dari platform yang terpadu. Sebuah tampilan data bersama, dengan bahasa kueri dan alat yang umum memudahkan kolaborasi lintas tim yang memungkinkan tim untuk mendeteksi, menyelidiki, dan merespons insiden dengan cepat, serta membangun ketahanan digital.
"Setelah penandatanganan kerja sama pada Juli 2023 lalu hingga setahun ke depan, maka kami akan fokus pada pemasaran solusinya terlebih dahulu. Ada multisektor yang kami sasar, yang memang membutuhkan layanan cyber security, seperti sektor perbankan, telekomunikasi, hingga BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," pungkas Agung.