Nilai bisnis industri kesehatan di Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat dari tingginya nilai investasi di industri alat kesehatan yang mencapai Rp 718 miliar pada 2014-2015. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka itu kembali naik pada tahun 2016-2017, menjadi Rp 3,91 triliun.
Dan, Jepang adalah salah satu investor terbesar di Indonesia. Merujuk data BKPM, investasi Jepang di tahun 2014 berada di urutan ke-2 dengan nilai US$ 2,7 miliar. Tahun 2015, invetasi Jepang agak turun, dengan nilai investasi mencapai US$ 2,9 miliar. Namun di 2016, nilai investasi Jepang di Indonesia kembali naik, menjadi US$ 5,4 miliar.
Berangkat dari fakta tersebut, Japan Medical Instruments Co., LTD. (JMIC) menggelar "Advanced Medical and Medicine Forum (AMMF 2018)”. AAMF 2018 merupakan seminar medis pertama di Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi para eksekutif Grup Pertamedika, yang merupakan salah satu grup medis terkemuka di Indonesia, untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan teknologi perawatan medis Jepang.
Dijelaskan Presiden dan CEO Japan Medical Instruments Co., LTD. Hiroo Seki, forum ini juga merupakan salah satu acara guna memperingati perayaan 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia. Termasuk, untuk lebih memperdalam hubungan kerja sama dan pertukaran bisnis di bidang kesehatan di antara Jepang dan Indonesia.
"AMMF 2018 tidak hanya memanfaatkan forum ini sebagai kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan teknologi medis di Jepang kepada khalayak yang merupakan pihak eksekutif dari Grup Petramedika. Akan tetapi, juga untuk menstimulasi kerja sama dan pertukaran bisnis di bidang kesehatan antara kedua negara," tuturnya.
Mengusung tema “Perawatan Medis Tingkat Lanjut yang Komprehensif dan Ilmu Medis Tingkat Lanjut", forum ini menghadirkan para profesor universitas yang mewakili Jepang, tenaga medis yang terlibat dalam lembaga kesehatan, dan perwakilan dari kelompok medis terbesar di Indonesia, yaitu Grup Pertamedika.