Menurut data Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), penyakit gigi dan mulut menempati peringkat ke-6 sebagai penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Tingginya tingkat penderita penyakit gigi dan mulut ini berbanding lurus dengan rendahnya jumlah masyarakat yang merawat gigi dan mulutnya sesuai anjuran medis.
Sebagai wujudkomitmennya dalam membantu merawat kesehatan gigi dan mulut, PT Johnson & Johnson Indonesia selaku produsen Listerine mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum ibu yang memiliki peran sentral dalam merawat keluarga, untuk aktif mendorong seluruh anggota keluarganya lebih peduli terhadap kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut.
Untuk mendukung komitmen tersebut, pihaknya meluncurkan rangkaian produk Listerine terbaru dalam tiga varian rasa, yaitu zero, green tea, multi-protect zero. Produk baru ini terasa jauh lebih ringan dan dapat dipakai seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak usia enam tahun ke atas.
Country Leader of Communications & Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne mengungkapkan, menyikat gigi merupakan perawatan paling penting bagi gigi dan mulut. Akan tetapi, meyikat gigi hanya mencapai 25 persen dari mulut. Sedangkan jutaan kuman tersebar di seluruh bagian mulut dan dapat menimbulkan masalah, seperti penumpukan plak, radang gusi (gingivitis), serta napas tak sedap.
“Karenanya, agar gigi dan mulut dapat terawat dengan lebih baik, setelah menyikat gigi, kita juga perlu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) dan berkumur dengan mouthwash setiap hari,” papar Devy saat kampanye kesehatan gigi dan mulut yang berlangsung di Jakarta,akhir Agustus lalu. Hadir dalam acara tersebut Brand Ambassador Listerina, Arie Untung.
Guna menekan angka penyakit gigi dan mulut di Indonesia, diperlukan peran aktif masyarakat, khususnya para ibu, untuk mengajak seluruh anggota keluarganya melakukan perawatan mulut secara menyeluruh secara rutin. “Berkumur dengan mouthwash merupakan salah satu kebiasaan baik yang perlu dipupuk sejak dini dalam keluarga, terutama bagi anak-anak,” ujarnya.
Selain baik bagi kesehatan, imbuh Devy, kegiatan berkumur juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak. Pada saat mengajarkan anak pentingnya berkumur, terjadi komunikasi antara orang tua dan anak yang pada akhirnya dapat memperkuat ikatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kekeluargaan yang kuat dapat tercipta dari kebiasaan menghabiskan waktu bersama dan berbagi pengalaman yang berkualitas.