Bhinneka, pionir sekaligus pemimpin pasar B2B (Business to Business) e-Commerce di Indonesia, menggelar kampanye #LevelUp pada awal semester kedua 2019. Kampanye #LevelUp dikemas dalam format roadshow ke-23 kota di Indonesia dan akan berlangsung mulai Agustus hingga akhir tahun ini. Lebih dari 3.500 aparatur instansi pemerintah (lembaga, dinas, dan instansi) maupun pelaku bisnis akan disambangi Bhinneka melalui kampanye #LevelUp.
Dijelaskan VP Corporate Sales Bhinneka Jeffry Oenang, sebagai B2B e-Commerce yang paling Indonesia, Bhinneka turut menggandeng industry leaders untuk menebarkan semangat #LevelUp dalam meningkatkan kinerja, yakni Level up your productivity and unlock your business potential. “Bhinneka Bisnis melayani segmen UKM, Enterprises, dan Institusi Pemerintahan. Kami memahami tantangan yang dihadapi para pelaku bisnis dan perusahaan adalah produktivitas, efisiensi, dan potensi bisnis, termasuk pengadaan,” ucapnya.
Melalui roadshow ke-23 kota, Bhinneka menggandeng lebih dari 10 industry leaders untuk berbagi tren industri, memperluas wawasan, studi kasus, dan berdiskusi dengan para peserta. Antara lain, Epson, SVI Samsung, BenQ, Fujitsu, Lenovo, HP, Asus, Dell, Microvision, Sharp, dan Alpha UPS. “Pada roadshow tahun ini, Bhinneka fokus pada smart city dan sektor pendidikan,” tutur Jeffry.
Lebih lanjut ia menerangkan, saat ini, Bhinneka memiliki customer base yang luas. Untuk konsumen perorangan dan UMKM, Bhinneka melayaninya melalui platform Bhinneka.com. Sementara itu, untuk pelanggan bisnis dan pengadaan perusahaan termasuk skala UKM dan Enterprises, Bhinneka melayani segmen tersebut melalui platform b2b.id. Selanjutnya, untuk pengadaan kebutuhan pemerintah, Bhinneka bermitra dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) melalui platform e-Katalog. Selain itu, Bhinneka juga memiliki Bhinneka Digital Printing Solutions (DPS) yang khusus melayani distribusi mesin cetak digital format besar.
“Dengan model bisnis yang demikian, Bhinneka sudah lebih dari sekadar toko online. We’re beyond e-Commerce. Selain melayani pasar retail, kontribusi bisnis dari sektor B2B dan B2G (Business to Government) saat ini lebih mendominasi dan potensinya terus bertumbuh,” tutup Jeffry, yang meyakini Indonesia memiliki potensi sektor B2B yang masih sangat besar. Lantaran, hasil riset Frost & Sullivan pada 2018 mengungkapkan bahwa pertumbuhan B2B di Indonesia dalam rentang 2015- 2017 mencapai CAGR 16,77%, dari US$ 2,6 miliar menjadi US$ 5,6 miliar.
