“Ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas yang baik meningkatkan daya tarik bagi calon konsumen, yang pada gilirannya akan bisa meningkatkan nilai properti di Paramount Gading Serpong dari waktu ke waktu,” jelas Nirwono.
“Kota Gading Serpong kini sukses bertumbuh menjadi kota favorit masyarakat untuk tinggal, berbisnis dan berinvestasi. Dengan basis ekonomi industri kreatif, perdagangan dan jasa, kawasan Gading Serpong telah bertransformasi menjadi sebuah destinasi berskala regional,” timpal M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land.
Setelah sukses menghadirkan Manhattan District, kini Paramount Land mengembangkan Pasadena Central District di atas lahan seluas 40 hektar sebagai ‘City within a City’ (distrik selengkap kota yang dekat dengan hunian), di mana penghuni dapat memenuhi kebutuhan hariannya hanya dalam waktu ±10 menit. Produk residensial pertama dari distrik ini adalah Grand Pasadena Village.
Pasadena Central District, dijelaskan Norman Daulay, Direktur Paramount Land, memiliki lima kekuatan utama yang saling terintegrasi, yaitu shophouses, studio loft, residensial, kavling komersial, dan pedestrian hijau/green spine (Pasadena Walk).
Captive market di kawasan ini juga sudah terbentuk, sudah ada market sehingga calon pebisnis tinggal mencari jenis bisnis yang cocok untuk dikembangkan.
Melalui kawasan Mega District (Pasadena Central District), penghuni dengan mobilitas tinggi akan sangat dimudahkan karena lokasinya terhubung langsung dengan gerbang tol BSD Barat (Serpong-Balaraja) yang bisa menjangkau bandara Soekarno-Hatta hanya 30 menit, dan juga mempunyai akses langsung dengan Boulevard Gading Serpong menuju pintu tol Tangerang (Jakarta-Merak) ke arah pusat bisnis Jakarta dan kawasan industri Cilegon-Banten.
“Dengan kekuatan dan keunggulan tersebut kami memproyeksikan Pasadena Central District ini akan menjadi sebuah kawasan komersial dan residensial yang lengkap dengan penataan terpadu dan interaktif,” kata Norman tandas. ()